INFO TERBARU, Pendaftaran Akpol 2019 (Taruna Akpol, Bintara, Tamtama) Diperpanjang Hingga 28 Maret
Pendaftaran anggota Polri diperpanjang sampai 28 Maret 2019. Jadi masih ada waktu untuk melengkapi dokumen yang belum dilegalisir.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Bagi anda yang mau masuk anggota Kepolisian Republik Indonesia mulai sekarang siapkan berkasnya karena pendaftaran akan dibuka pada dari 5-28 Maret 2019. Dibuka penerimaan calon taruna Akpol, Bintara Polri dan Tamtama Polri
Pendaftaran anggota Polri diperpanjang sampai 28Maret 2019.
Pendaftaran secara online ini ditunggu sampai pukul 23.59 pada hari Kamis (28/3/2019) mendatang.
Semula informasi yang didapatkan Wartakotalive.com terakhir pendaftaran online pada Jumat (22/3/2019)
Pendaftaran anggota Polri 2019 untuk Taruna Akpol, Bintara Polri, dan Tamtama Polri verifikasi berkas di sejak Selasa (5/3/2019).
Verifikasi dilakukan setelah calon anggota Polri mendaftar secara online di website penerimaan.polri.go.id.
• Gaji Anggota Polri Naik Sebentar Lagi, Simak Daftarnya
Sementara verifikasi calon dan dokumen para pelamar dilakukan sejak 5-28 Maret dan dilanjutkan dengan berbagai macam seleksi.
Dokumen yang wajib Dilegalisir
1. KTP peserta, KTP ibu dan ayah harus
2. Kartu keluarga
2. Foto kopi ijazah SD sampai SMA
3. Foto kpo Rapor dari SD sampai SMA
4. SKCK
5. Surat kesehatan dari puskesmas
Tahapan seleksi perekrutan Polri tahun 2019
Tanggal 24 Maret akan diadakan penandatangan pakta integritas dan pengambilan sumpah panita, calon Taruna Akpol, Bintara dan Tamtama serta orangtua/ wali.
Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan administrasi awal dan pengumuman yang dijadwalkan pada 25 Maret sampai 2 April 2019.
Selama itu akan dilaksanakan pengukuran tinggi badan dan berat badan oleh Tim Pemekreiksaan Administrasi (Rikmin), Tim Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes) dan Tim Uji Jasmani.
Biasanya banyak peserta gagal saat penimbangan berat badan.
Jadi sebaiknya jaga baik berat badan kamu sebelum tahapan ujian berlangsung.
Sementara hasilnya akan diumumkan pada 2 April 2019 mendatang.
Setelah itu akan ada pemeriksaan kesehatan Tahap I pada 3 hingga 14 April dan hasilnya akan diumumkan pada 14 April 2019.
Pada 15 sampai 19 April adalah masa tenang dan hari pemungutan suara.
Dilanjutkan pada tanggal 20 hingga 22 April, akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan tahap I untuk Akpol.
Sementara tanggal 23 sampai 25 April akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan tahap I untuk Tamtama.
Lanjut ke tanggal 26 April sampai 4 Mei adalah saatnya ujian jasmani.
Untuk Akpol, uji jasmani akan dilakukan pada tanggal 26 hingga 27 April.
Sedangkan untuk Bintara uji jasmaninya akan dilakukan pada 28 April sampai 2 Mei.
Terakhir adalah uji jasmani untuk Tamtama yang akan dilangsungkan pada tanggal 3-4 Mei 2019.
Lanjut ke pemeriksaan psikologi yang akan dilaksanakan pada 6-9 Mei 2019.
Untuk Bintara, pemeriksaan psikologi dilaksanakan pada tanggal 7 Mei.
Sedangkan untuk Akpol pemeriksaan psikologinya akan dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2019 mendatang.
Untuk Tamtama, pemeriksaan psikologi akan dilaksanakan pada 9 Mei 2019.
Uji akademik Akpol, Bintara dan Tamtama akan diadakan secara berkala pada 10-18 Mei 2019.
Selama itu tes yang akan diberikan antara lain Tes Kompetensi Bakomsus, TKK Aspek pengetahuan dan TKK Aspek ketrampilan dan perilaku.
Lanjut pada pemeriksaan kesehatan tahap II yang akan dilaksanakan pada 20 hingga 29 Mei.
Setelah tes kesehatan, tahapan selanjutnya yang harus dilalui para calon abdi negara adalah PMK dan pemeriksaan psikologi tahap II.
Seleksi ini akan dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 20 Juni secara bergantian antara Akpol, Bintara dan Tamtama.
Setelah itu akan dilanjutkan dengan pengarahan Tim Supervisi Panpus pada 22 Juni.
Tanggal 25 Juni akan diadakan sidang lulus tingkat Panda Catar Akpol serentak untuk Akpol, Bintara dan Tamtama.
Pada hari itu juga akan diadakan Supervisi Panpus untuk Bintara dan Tamtama sampai tanggal 28 Juni 2019.
Pengumuman hasil supervisi itu akan diberikan pada 28 Juni 2019.
Akan ada masa jeda Casis Bintara di tanggal 29 Juni hingga 1 Agustus.
Sedangkan untuk Tamtama, tetap akan ada kegiatan mulai tanggal 30 Juni.
Tanggal 30 Juni, Casis Tamtama tiba di pusdik.
Lanjut ke persiapan pembukaan pendidikan sekaligus pembukaan pendidikan Tamtama pada tanggal 1 dan 2 Juli 2019.
Sementara itu untuk Akpol sendiri, akan ada seleksi tingkat panpus sejak tanggal 1 hingga 30 Juli 2019.
Baru pada tanggal 2 Agustus akan diadakan sidang terbuka kelulusan akhir Bintara.
Keesokan harinya, tanggal 3 Agustus 2019 calon sisw Bintara dijadwalkan tiba di Pusdik/ SPN.
Tanggal 4 dan 5 Agustus akan diadakan persiapan pembukaan pendidikan casis Bintara yang langsung dilanjutkan dengan pembukaan pendidikan Bintara di masing-masing SPN/ Pusdik.
Ingin mendaftar?
Berikut linknya:
Persyaratan Khusus
Taruna Akpol antara lain
1. pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI;
2. berijazah serendah-rendahnya SMA/MA jurusan IPA/IPS (bukan lulusan dan atau berijazah Paket A, B dan C) dengan ketentuan:
3. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Nasional/UN (bukan nilai gabungan & bukan nilai perbaikan):
tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 6,5;
tahun 2015 s.d. 2018 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
tahun 2019 akan ditentukan kemudian.
4. nilai kelulusan rata-rata Hasil Ujian Nasional/UN (bukan nilai gabungan & bukan nilai perbaikan) khusus Papua dan Papua Barat:
tahun 2014 dengan nilai rata-rata minimal 6,0;
tahun 2015 s.d. 2017 dengan nilai rata-rata minimal 60,00;
tahun 2018 dengan nilai rata-rata minimal 55,00;
tahun 2019 akan ditentukan kemudian
5. bagi lulusan tahun 2019 (yang masih kelas XII) nilai rapor rata-rata kelas XII semester I minimal 70,00 dan setelah lulus menyerahkan nilai Ujian Nasional dengan nilai rata-rata yang akan ditentukan kemudian;
6. bagi yang berusia 16 sampai dengan kurang dari 17 tahun dengan ketentuan nilai rata-rata Ujian Nasional minimal 75,00 dan memiliki kemampuan Bahasa Inggris dengan nilai Ujian Nasional minimal 75,00.
Bintara Polri antara lain
1. pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI;
2. lulusan: SMA/sederajat
bagi lulusan sebelum tahun 2018 melampirkan Nilai Ijazah (gabungan nilai rata-rata rapor ditambah nilai rata-rata ujian sekolah dibagi dua) minimal 60,00;
bagi lulusan tahun 2018 dan 2019 melampirkan Nilai Ijazah (gabungan nilai rata-rata rapor ditambah nilai rata-rata USBN dibagi dua) minimal 70,00;
3. lulusan D-III dengan IPK minimal 2,75 dan Akreditasi Prodi minimal B
4. lulusan S-I dengan IPK minimal 2, 75 dan Akreditasi Prodi minimal B
5. bagi yang masih duduk di kelas XII (lulusan tahun 2019) melampirkan nilai rata-rata rapor semester I minimal 70,00 dan setelah lulus melampirkan ijasah dengan akhir sesuai pada poin b;
6. bagi yang memperoleh ijazah dari sekolah di luar negeri, harus mendapat pengesahan dari Dikdasmen Kemdikbud;
usia calon Bintara Polri T.A. 2019
7. lulusan SMA/sederajat usia minimal 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan dan maksimal
21 tahun;
8. lulusan D-III usia maksimal 24 tahun;
9. lulusan D-IV/S-I usia maksimal 25 tahun.
10. belum pernah menikah secara hukum positif/agama/adat, belum pernah hamil/melahirkan, belum memiliki anak biologis (anak kandung) dan sanggup untuk tidak menikah selama dalam pendidikan pembentukan;
Tamtama antara lain
1. pria bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI;
2. berijazah serendah-rendahnya :
- Tamtama Brimob
SMA/MA jurusan IPA/IPS/Bahasa/Agama (bukan lulusan Paket A, B dan C) dengan kriteria lulus dan diutamakan memiliki kualifikasi mengemudi (dengan melampirkan Surat Izin Mengemudi (SIM A))
- Tamtama Polair
SMK jurusan Pelayaran (bukan lulusan Paket A, B dan C) dengan kriteria lulus.
3. bagi yang masih duduk di kelas XII SMA/SMK/MA/sederajat menggunakan nilai rata-rata rapor semester 1 (satu), setelah dinyatakan lulus menyerahkan ijazah dan diberlakukan persyaratan butir 2.b.;
4. usia minimal 17 tahun 8 bulan dan usia maksimal 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan;
5. tinggi badan minimal 165 cm, khusus ras Melanesia (Polda Papua dan Papua Barat)
163 cm;
