Luncuran Lava Pijar Gunung Merapi Makin Jauh, Warga Sekitar Aliran Kali Gendol Agar Lebih Waspada
GUNUNG Merapi mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar, Senin (18/3/2019). Guguran ini mengarah ke hulu Kali Gendol dan warga diminta lebih waspada.
Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
GUNUNG Merapi mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar pada Senin (18/3/2019). Guguran ini teramati dari CCTV mengarah ke hulu Kali Gendol, dengan jarak luncur maksimum 900 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Senin pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, mengatakan, terjadi tiga kali guguran lava pijar.
"Dari CCTV teramati guguran lava pijar sebanyak tiga kali," ujar Hanik Humaida Kepala BPPTKG Yogyakarta, Senin.
Dalam periode pengamatan tersebut, tercatat 26 gempa guguran. Amplitudo 2 mm-55 mm dengan durasi 14.5 detik-92.9 detik.
BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada level II atau waspada.
• Terjadi 16 Kali Gempa Guguran, Warga Diimbau Tidak Mendaki Gunung Merapi
• #PrayForSentani, Foto-foto Kedamaian Sentani yang Terusik akibat Terjangan Banjir Bandang
"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk," ujar dia.
Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
Masyarakat juga diminta agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi.
Khusus terkait guguran awan panas di mana jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
• Dua Orang Masih Tertimbun Longsor di Bantul Yogyakarta, Satu Korban Bocah 9 Tahun
• Dilanjutkan, Evakuasi Korban Longsor Air Terjun Tiu Kelep Lombok Pascagempa Magnitudo 5,4
16 Kali gempa guguran
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Gunung Merapi mengalami 16 kali gempa guguran dalam enam jam pengamatan pada Minggu (17/3/2019). Pengamatan dilakukan antara pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.
Berdasarkan pernyataan resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Minggu, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa embusan, dua kali gempa frekuensi rendah, dan satu kali gempa tektonik jauh.
Pada pengamatan visual, asap kawah Merapi tidak teramati, sedangkan angin di gunung bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan timur.
Suhu udara tercatat 15-20,8 derajat celsius dengan kelembaban udara 63-92 persen dan tekanan udara 837.2-945.5 mmHg.
BPPTKG tidak mencatat adanya guguran lava yang terpantau secara visual pada periode pengamatan sejak Sabtu (16/3/2019) pukul 18.00 WIB sampai Minggu pukul 06.00 WIB.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas di mana jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar Tiga Kali, Jarak Luncur 900 Meter"