4 Karyawan Korban Ledakan Gas di MTA Masih Dirawat Intensif di RS Royal Taruma

Kadiv Pelayanan Medis RS Royal Taruma Elfrida Rinawaty mengatakan ada empat korban ledakan gas di Mall Taman Anggrek (MTA) yang masih dalam perawatan.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: PanjiBaskhara
instagram jktinfo
ledakan di mall taman anggrek 

Kadiv Pelayanan Medis RS Royal Taruma, Elfrida Rinawaty mengatakan saat ini korban ledakan gas di Mall Taman Anggrek (MTA) yang masih dalam perawatan medis berjumlah empat orang.

Keempat korban masih menjalani pemeriksaan medis secara intensif karena sebagian diantaranya mengalami luka bakar yang cukup serius dan satu diantaranya patah tulang dan dan akan dilakukan operasi.

"Saat ini masih ada empat orang yang masih dirawat RS Royal Taruma, satu diantaranya patah tulang kaki bagian belakang," kata Elfrida, Jumat (22/2/2019).

Menurutnya kondisi pasien saat ini stabil, meskipun masih dalam proses perawatan, sedangkan beberapa diantara sudah izinkan pulang untuk rawat jalan.

Ledakan di Mall Taman Anggrek Murni Kesalahan Prosedur

Skandal Pengaturan Skor, Jokdri Dijadwalkan Diperiksa Kembali Rabu 27 Februari

Polisi Sebut Belum Ada Tersangka Lain Dalam Kasus Pengeroyokan Pegawai KPK

"Kondisinya semua pasien stabil dan rencananya 1 orang yang berada di ruang perawatan biasa akan dilakuakan operasi karena mengalami patah tulang, diperkirakan sore ini akan dilakukan operasinya," ujarnya.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden ledakan di Mall Taman Anggrek (MTA).

Hal itu dikarenakan lalai menjalankan SOP saat melakukan pemelihaan ultinitas saluran gas.

Genjot Industri Perikanan Papua, Nelayan Mimika Diberdayakan

Persib Bandung Melenggang ke Perempat Final Piala Indonesia Singkirkan Arema FC

Sedang Berlangsung Timnas U22 Indonesia VS Malaysia, Ini Link Live Streaming Pertandingannya

Penetapan kedua tersangka berinisial K dan F. Penetapan tersangka dilakukan setelah pemeriksaan secara menyeluruh.

Pemeriksaan 16 saksi dan juga 3 saksi ahli untuk mengungkap fakta-fakta dibalik peristiwa ledakan gas yang merusak sebanyak 12 konter dan 3 restoran.

"Secara umum insiden ini diawali rencana Mall Taman Anggrek melaksanakan relokasi food court dari lantai 4 ke lantai 2 dan itu harus dibutuhkan memindakan meteran gas, dua orang itu yang ditugaskan untuk memindahkan meteran gas, karena di tanggal 21 harus selesai," katanya.

Dikatakan Hengki, jika kedua tersangka ini rupanya tidak menjalankan SOP yang sudah diberikan oleh pihak MTA.

Dimana ketika melakukan pencopotan gas harus menutup tuas pada pipa gas, namun keduanya hanya memiliki dua flange (flat penutup).

Padahal sesuai dengan keselamatan dan kemanan, dimana jika meteran gas di copot harus ada penutup aliran gas, karena jika ada pemantik tentu hal membahayakan seperti yang terjadi di mall MTA

Ketika kejadian itu terjadi, ada tiga tuas gas yang dibuka, namun hanya dua gas yang sudah ditutup oleh tersangka.

Sedangkan tuas gas yang ada di depot betawi tak ditutup, kemudian kedua tersangka menuju ke lantai dua untuk memasang pipa gas.

"Disaat itulah salah satu pegawai datang ke lokasi, dan menghidupkan kompor ternyata tidak hidup, karena tidak hidup, pegawai ini membuka tugas gas sehingga keluar gas dengan deras dan minta bantuan petugas keamanan dan terjadinya ledakan," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved