Penambahan CCTV Antisipasi Vandalisme Monumen Serangan Umum 1 Maret

Mengantisipasi aksi vandalisme terulang, pengelola Museum Benteng Vredeburg akan meningkatkan pengawasan.

Kompas.com/Wijaya Kusuma
Bagian Konservasi Museum Benteng Vredeburg, Darsono saat menunjukan relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret yang menjadi sasaran aksi Vandalisme. 

Mengantisipasi aksi vandalisme terulang, pengelola Museum Benteng Vredeburg akan meningkatkan pengawasan di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949.

Salah satunya dengan menambah kamera CCTV di area monumen.

"Kami akan tambah CCTV, yang tidak ter-backup akan dipasang. Jadi, semua area ter-cover CCTV," ujar Kepala Museum Benteng Vredeburg, Suharja, saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/2/2019).

Menurut dia, di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 Yogyakarta sudah terpasang CCTV. Hanya saja, memang belum mencakup semua area.

"CCTV ada tetapi dibelakang. Nah, yang di posisi relief belum ada," ujar dia.

Suharja menyebut, pengecekan area Museum Benteng Vredeburg termasuk Monumen Serangan Umum 1 Maret dilakukan setiap hari.

Pelaku Vandalisme Relief Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta Bisa Dihukum 5 Tahun Penjara

Hanya saja, pelaku vandalisme diduga memanfaatkan kelengahan dan melakukan aksinya pada malam hari.

"Setiap hari dicek, mungkin memanfaatkan malam kemudian kelengahan," ujar dia.

"Yang area Monumen Serangan Umum 1 Maret itu tidak dibuka, kecuali ada yang mau memakai. Pemanfaatan monumen juga jarang," ucapnya.

Relief Sudirman

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku vandalisme menyerang relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang berada di komplek Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Informasi aksi tidak bertanggung jawab ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram resmi Museum Benteng Vredeburg, yakni @museum.benteng.vredeburg pada Senin (18/2/2019).

Isi yang diunggah adalh foto aksi vandalisme di relief di Monumen Serangan 1 Maret 1949.

Di foto tersebut, terlihat lantai di depan relief berceceran cat warna-warni. Tak hanya di lantai, di relief juga tak luput dari aksi vandalisme berupa cat bekas telapak tangan.

Bahkan, relief tokoh Panglima Besar Jenderal Sudirman pun juga tak luput dari aksi vandalisme.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved