Sekolah Bantah Luka Murid ABK Dianiaya karena Korban Terjatuh Akibat Bercanda Sama Teman

Kepala Sekolah SD Al Fajri, Siti Sjahrianti meminta orangtuanya mendengar penyataan atau klarifikasi pihak sekolah.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Pihak sekolah anak ABK yang merasa mereka menjadi korban fitnah keji karena siswa ABK terjatuh sendiri di tangga malah disebut dianiaya. 

Siswa berkebutuhan khusus SD Al Fajri di Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi diduga mendapatkan kekerasan fisik oleh wali kelasnya.

Siswa itu berinsial JMH (11) duduk dikelas tiga sekolah dasar.

Orangtua korban yang tak terima anaknya mendapatkan kekerasan fisik langsung membuat laporan ke polisi.

Atas laporan tersebut, Kepala Sekolah SD Al Fajri, Siti Sjahrianti meminta orangtuanya mendengar penyataan atau klarifikasi pihak sekolah.

"Jadi, saat kejadian, kami belum sempat duduk langsung dengan orangtua, harusnya Senin kemarin. Karena, persoalan ini harus mendengarkan dari dua belah pihak jangan satu pihak saja," katanya saat ditemui Warta Kota, Selasa (12/2/2019).

Pihak sekolah anak ABK yang merasa mereka menjadi korban fitnah keji karena siswa ABK terjatuh sendiri di tangga malah disebut dianiaya.
Pihak sekolah anak ABK yang merasa mereka menjadi korban fitnah keji karena siswa ABK terjatuh sendiri di tangga malah disebut dianiaya. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Siti menjelaskan, luka memar pada JMH itu disebabkan karena korban terjatuh beberapa anak tangga, yang dilewatinya.

Banyak saksi yang melihatnya saat JHM jatuh dari tangga.

"Memang, terluka dia, karena jatuh dari tangga, mungkin ortunya mendengar salah satu pihak dengan anak saja. Anak itu (JHM) butuh bimbungan lebih karena dia speed delay, mungkin ayah itu dapat kabar dari satu pihak dari JHH," jelasnya.

Ia menjelaskan, JHM terjatuh dari tangga pada Kamis (7/2/2019).

Pihak sekolah anak ABK yang merasa mereka menjadi korban fitnah keji karena siswa ABK terjatuh sendiri di tangga malah disebut dianiaya.
Pihak sekolah anak ABK yang merasa mereka menjadi korban fitnah keji karena siswa ABK terjatuh sendiri di tangga malah disebut dianiaya. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

JHM terjatuh, usai bercanda dengan teman-temannya, kemudian dia malah terdorong dan terjatuh terbentur anak tangga.

"Pas jatuh teman JHM kan kasih tahu ke kita. Saya tanya engga kenapa-kenapa, belum kelihatan luka memarnya. Kamis itu JHM sampe sore, jam 2 belum dijemput. menjelang jam 3, dia masih dalam keadaan nyaman," jelasnya.

Ia menegaskan sekolahnya mempunyai aturan agar guru tidak boleh melakukan tindakan kekerasan fisik.

"Kami dari awal mewanti-mewanti jangan melukai anak secara fisik. Saya tanyakan ke wali kelasnya, saya tanya juga, mereka enggak pernah mencubit atau lakukan kekerasan pada murid itu,"ucapnya.

Sementara Harry Mulyadi (40), wali kelas JHM juga membantah dirinya melakukan tindak kekerasan pada muridnya itu.

"Saya menyangkal, itu fitnah yang keji kepada saya. Saya tidak pernah cubit atau lakukan tindakam kekerasan sama JHM dan semua murid. Saya sudah 15 tahun mengajar disini,"jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved