Jasad Mahasiswi yang Diculik Pecandu Narkotika dan Miras Dimakamkan setelah 40 Hari Disimpan

Sejumlah jejak minuman keras dan obat-obatan pembunuh itu terlihat di beberapa lokasi di sekitar Dublin.

Mirror
Jastine Valdez diculik dan dibunuh pecandu narkotika, yang kemudian ditembak mati polisi. 

Seorang mahasiswi Filipina diculik dan dibunuh oleh pelaku yang merupakan ayah dua anak.

Peristiwa ini terjadi karena perdagangan kokain dan pesta minuman keras.

Korban telah dimakamkan setelah 40 hari lenyap.

Jastine Valdez (24) disemayamkan di Filipina, yang merupakan negara asalnya, tepat enam minggu setelah dia dibunuh secara brutal oleh Mark Hennessy, demikian laporan yang disampaikan Mirror, yang dikutip Warta Kota, Selasa (3/7/2018)..

Pria sadis berusia 40 tahun itu menjemputnya di pinggir jalan di Wicklow, Irlandia, 19 Mei 2018.

Dia dicekik, beberapa saat kemudian, lalu dibuang begitu saja di selokan.

Jastine Valdez diculik dan dibunuh dalam kejahatan perdagangan narkotika.
Jastine Valdez diculik dan dibunuh seorang pecandu narkotika. (Mirror)

Mahasiswi yang juga dikenal sebagai petenis Filipina itu akan berusia 25 tahun, Jumat lalu, tapi orangtuanya tidak ingin menguburnya sebelum ulang tahunnya, demikian laporan Irish Mirror.

Mengikuti tradisi lokal, tubuh Jastine masih berbaring dengan tenang, sejak kedatangannya di negara itu, lebih dari sebulan yang lalu, memungkinkan keluarga dan teman-teman mengunjunginya sebelum pemakaman.

Sekitar 40 hari upacara diadakan untuk menandai waktu yang telah berlalu sejak kematiannya.

Dalam tradisi setempat, dipercaya kalau Jastine terbangun di rumahnya selama 40 hari.

Pelaku yang merupakan ayah dua anak perempuan itu mengaku, melakukan penculikan dan pembunuhan, saat mahasiswi itu hilang, sebelum dia ditembak mati oleh polisi.

Layanan kedua juga diadakan di Dublin untuk anggota komunitas Filipina, yang tinggal di sana.

Jastine Valdez diculik dan dibunuh dalam kejahatan perdagangan narkotika. Proses pencarian yang dilakukan terhadap korban.
Jastine Valdez diculik dan dibunuh. Proses pencarian yang dilakukan terhadap korban. (Mirror)

Orangtua korban, Teresita dan Danilo juga mengadakan pesta ulang tahun untuk putri tunggal mereka, dengan dikelilingi oleh teman dan kerabat di kampung halaman mereka di pedesaan Aritao untuk merayakan dan mengenang korban semasa hidupnya.

Mereka akan menghabiskan enam bulan ke depan di Filipina, sebelum kembali ke Irlandia pada bulan Januari.

Sebuah sumber mengatakan kepada Irish Mirror:

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved