Penerapan Perencanaan dan Pengelolaan Bentang Alam Berkelanjutan PT. Tunas Sawa Erma di Boven Digoel
Pendekatan pengelolaan bentang alam berkelanjutan menjadi prasyarat pembangunan di Kabupaten Boven Digoel
Penulis: | Editor: MNur Ichsan Arief
WARTA KOTA, PALMERAH ---- Kelola Sosial, Kelola Lingkungan, Kelola Ekonomi adalah prinsip utama pembangunan berkelanjutan yang sangat dibutuhkan untuk
mengantisipasi dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati, Jasa Lingkungan, sosial budaya masyarakat
dan perubahan iklim yang sudah tentu untuk manfaat bagi generasi manusia saat ini dan generasi manusia masa depan.
Kabupaten Boven Digoel butuh pembangunan, namun pembangunan yang harus berubah dari kebiasaan saat ini /Business Us Ussual (BAU) menjadi. Kondisi Alam
Boven Digoel yang masih lebih dari 80% berupa hamparan berkelanjutan bentang alam berhutan, sungai, rawa, gunung dan ditinggali masyarakat tradisonal yang masih
sangat tergantung pada bentang alam tersebut menyebabkan pelaksanaan pembangunan harus menerapkan prinsip kehati-hatian.
PT.Tunas Sawa Erma (KORINDO GROUP) sebagai salah satu investor perkebunan Kelapa Sawit di Boven Digoel telah berkomitmen untuk menerapkan Perencanaan dan
Pengelolaan Bentang Alam Berkelanjutan. Dalam menerapkan perencanaan dan pengelolaan bentang alam ini harus semua para-pihak (Pemerintah, Masyarakat, LSM)
melibatkan diri, menghormati keputusan, pendapat dan kesepakatan, terbuka, memberi dan menerima informasi, fokus pada Bentang Alam (bukan hanya areal
konsesi) sebagai daya dukung lingkungan dan sosial dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bentang alam tersebut.
USAID melalui Program LESTARI berkomitmen mengajak banyak para pihak (Pemerintah, pihak swasta, masyarakat, LSM) untuk berpikir bersama dalam
merencanakan pengelolaan bentang alam berkelanjutan khususnya di Kabupaten Boven Digoel dan secara umum di Propinsi Papua.
Pertemuan Multipihak membahas Penerapan Perencanaan dan Pengelolaan Bentang Alam Berkelanjutan pada PT. Tunas Sawa Erma di Boven Digoel yang dilaksanakan
pada 28 Februari – 1 Maret 2018 sebagai salah satu proses diskusi para pihak (Pemerintah, pihak swasta, masyarakat dan LSM) dalam mewujudkan pengelolaan
bentang alam berkelanjutan di Kabupaten Boven Digoel, Papua yang mengedepankan prinsip kelola sosial, kelola Lingkungan dan kelola ekonomi yang berjiwa Boven Digoel.
Dalam pernyataannya, Bupati Boven Digoel yang diwakili oleh Wakil Bupati Boven Digoel, H.Chairul Anwar,ST.
menyebutkan pendekatan pengelolaan bentang alam berkelanjutan menjadi prasyarat pembangunan di Kabupaten Boven Digoel.
"Prinsip kehati-hatian perlu menjadi perhatian seluruh pihak terutama pihak investor, masyarakat, dan pemerintah agar nilai-nilai penting yang ada di masyarakat dapat
terjaga, keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup diperhatikan, sehingga ekonomi dapat meningkat."