Koran Warta Kota
Pabrik Petasan Terbakar, Korban Tewas Bertumpuk
Dodo (56) tertunduk ketika ditemui di depan ruang Unit Gawat Darurat, RSUD Tangerang, Kamis (26/10/2017) sore. Ia terlihat lesu.
WARTA KOTA, TANGERANG - Dodo tertunduk ketika ditemui di depan ruang Unit Gawat Darurat, RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017) sore. Lelaki berusia 56 tahun itu terlihat lesu.
Beberapa waktu sebelumnya, telepon seluler yang berada di saku jaketnya berdering. Dodo pun menjawab dan menyapa si penelepon.
Ternyata yang menelepon adalah aparat Polsek Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
Petugas mengabarkan bahwa istri Dodo, Saamah (37), termasuk dalam puluhan korban yang tewas terbakar di pabrik petasan kembang api di .
"Saya dapat kabar dari polisi, istri saya meninggal, dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati," ujar Dodo dengan nada lirih.
Baca: Baru Kerja 10 Hari, Istri Suryadi Diduga Jadi Korban Kebakaran Pabrik Petasan
Wajahnya muram. Warga asal Kosambi, Kabupaten Tangerang, kelelahan setelah seharian mencari keberadaan istrinya.
Sore itu ia datang ke RSUD Tangerang untuk mencari Saamah.
Ia datang ke RSUD sekitar pukul 16.00 WIB.
"Saya sudah bolak-balik ke rumah sakit cari istri. Mau tahu dibawa ke mana," ujar Dodo dengan mata berkaca-kaca saat ditemui Warta Kota.
Dodo pun mulai bercerita pelan-pelan.
Kamis pagi, seperti biasa, ia mengantar Saamah pergi ke tempat kerjanya, pabrik petasan kembang api yang terletak di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20 / RW 10, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Saamah baru bekerja sekitar satu bulan di pabrik itu dengan upah sebesar Rp 40.000 per hari.
"Saya nganter kerja istri. Sempat nanya juga, dia memang mau masuk hari ini (kemarin). Padahal badannya lagi kurang sehat," ucapnya.
Namun Saamah bersikeras untuk berangkat kerja.