Para Terduga Teroris ini Berencana Serang Mapolsek di Cianjur dan Sukabumi

Para terduga teroris yang ditangkap Tim Densus menjelang Idul Fitri 1438 H sudah berencana menyerang Mapolsek di Cianjur dan Sukabumi.

zoom-inlihat foto Para Terduga Teroris ini Berencana Serang Mapolsek di Cianjur dan Sukabumi
Antara
Petugas kepolisian menggeledah rumah salah satu terduga teroris terkait Bom Kampung Melayu di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/6/2017).

WARTA KOTA, PALMERAH -- Para terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menjelang perayaan Idul Fitri 1438 Hijiah sudah berencana untuk menyerang Mapolsek Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

Sebelum Lebaran petugas menangkap tersangka berinisial RZ dan AZ di Cianjur, Jabar, kemudian mengembangkan penyelidikannya hingga berhasil menangkap HSS pada Senin, (10/7) di Cianjur.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jabar Kombes Yusri Yunus, yang menjelaskan pengembangan kasus tersebut mengatakan, sesudah itu petugas berhasil meringkus AAB alias Abu Umar di Sukabumi pada Selasa, (11/7),

Polisi juga menyampaikan, mereka semua merupakan bagian dari jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Menurut informasinya yang diperoleh mereka sudah menyiapkan persenjataan untuk menyerang Mapolsek Cisaat di Kota Sukabumi, dan Mapolsek Cianjur Kota.

Diduga HSS merupakan pemasok senjata dan peluru kepada RZ dan AZ, namun sebelum melakukan aksinya Tim Densus 88 sudah menciumnya.

HSS ditangkap di Kampung Pajaya, Desa sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Sementara Abu Umar ditangkap di Kampung Bobojong, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.

Jaringan ini berencana menyerang polisi menggunakan senjata api. Sasarannya anggota polisi yang tengah bertugas di kedua polsek tersebut dan etnis keturunan.

"Keempatnya merupakan sel baru JAD dan ada kaitannya dengan Kelompok Ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur," tambahnya.

Terkait ada rencana aksi penyerangan Markas Polsek Cisaat petugas meningkatkan penjagaan, bahkan pintu masuk ke kantor polisi tersebut di barikade atau dihalangi portal dan pembatas jalan.

Selain itu, setiap anggota polisi yang bertugas pun minimalnya harus dua orang sehingga bisa saling mengawasi dan menjaga untuk menjaga keamanan dari aksi serangan pelaku teror.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved