Kekeringan di Jakut dan Jaktim Paling Parah

42 mobil tangki air milik Dinas dan Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman seluruh Jakarta akan diterjunkan untuk menyiram taman setiap hari.

zoom-inlihat foto Kekeringan di Jakut dan Jaktim Paling Parah
istimewa
Kawasan Monas di Jakarta Pusat, kini kurang terawat. Banyak rumput di taman gersang meranggas dan rusa di tamannya telantar, terutama saat musim kemarau sebulan terakhir.

KEBAYORAN BARU, WARTA KOTA- Musim kemarau belum beralih ke musim hujan, meski beberapa hari lalu wilayah Jabodetabek diguyur hujan.

Dampak kekeringan akibat musim kemarau masih terasa di Jakarta. Yang paling terlihat adalah kekeringan pada tumbuh-tumbuhan dan tanaman di beberapa wilayah Ibukota Jakarta.

Wilayah terparah terkena dampak kekeringan adalah di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati saat dihubungi Warta Kota di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (02/08/2015).

Menurutnya, beberagai upaya sudah dilakukan untuk mengantisipasi kekeringan tanaman dan tumbuhan di wilayah Ibukota Jakarta.

"Secara garis besar yang terkena dampak seluruhnya. Tapi paling parah Jakarta Utara dan Jakarta Timur," kata Ratna.

Mantan Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat itu menuturkan bahwa wilayah Jakarta Utara yang terkena dampak kekeringan seperti ‎Sunter, Kelapa Gading, Pademangan, dan Pluit.

Sementara untuk Jakarta Timur ada di Jalan Pemuda dan Jalan Pramuka.

"Kami sudah bersurat kepada Dinas Pemadam Kebakaran, Penanggulangan dan Penyelamatan DKI Jakarta agar dibantu masalah penyiraman," tuturnya.

Penyiramanan tanaman dan tumbuhan, kata dia, perlu teknik khusus sehingga, nantinya akan dikoordinasikan dengan dinas terkait.

Selain itu, 42 mobil tangki air milik Dinas dan Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman seluruh Jakarta akan diterjunkan setiap harinya untuk melakukan penyiraman.

"Kami minta Sudin-sudin untuk diintensifkan penyiraman tanaman dan tumbuhan," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menganti tanaman yang tidak bergantung kepada air pada musim kemarau ini. Seperti contohnya, ‎Bougenville, Anjuang Kribo, Bakung Air Mancur, dan Outlander yang tahan panas.

‎"Kedepan akan ditambah water toren pada tahun 2016 mendatang untuk membantu proses penyiraman tanaman," tuturnya.

‎Pihaknya juga telah melakukan penghijauan di median Jalan Protokol. Seperti di Jalan Semanggi, Jalan Diponegoro dan Jalan Imam Bonjol. Hal ini dilakukan agar Ibukota menjadi hijau. (bin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved