Timnas Indonesia

Terungkap, Prabowo Ingatkan Erick Thohir Saat Depak STY dengan Kluivert: "Kalau Gagal Anda Dihabisi"

Bung Harpa ungkap Presiden Prabowo memperingatkan Erick Thohir saat memecat Shin Tae-yong dan menunjuk Kluivert tanpa melibatkan Exco karena resiko

Instagram @erickthohir/ YouTube Berita Satu
PRABOWO INGATKAN ERICK - Penunjukan Kluivert dan pemecatan STY beberapa waktu lalu dilakukan Ketum PSSI Erick Thohir tanpa melibatkan Exco PSSI, dan Erick Thohir telah lebih dulu memberi tahu Presiden Prabowo Subianto soal apa yang akan dilakukannya. Menurut pengamat sepak bola Haris Pardede atau Harpa, Presiden Prabowo kala itu mengingatkan Erick Thohir karena keputusannya tanpa melibatkan Exco PSSI beresiko dan berbahaya sampai Prabowo mengatakan ke Erick: "Kalau sampai gagal Anda dihabisi." 

Ringkasan Berita:
  • Bung Harpa mengungkap Presiden Prabowo sempat memperingatkan Erick Thohir saat hendak memecat Shin Tae-yong dan menunjuk Kluivert tanpa melibatkan Exco, karena berisiko dan akhirnya gagal.
  • PSSI diprediksi kembali ke mekanisme kolektif-kolegial memilih pelatih baru, dengan penyaringan BTN sebelum keputusan Exco, hingga November.
  • Kusnaeni menilai pelatih baru harus berprofil tinggi, kompeten, dan paham sepak bola Asia. Lima kandidat utama termasuk Hallgrímsson, Casas, Hodak dan Kapadze

WARTAKOTALIVE.COM -- Setelah memecat Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 16 Oktober 2025 karena gagal menembus kualifikasi Piala Dunia 2026, PSSI masih terus mencari penggantinya.

Pengamat dan analis sepak bola nasional Haris Pardede atau Bung Harpa menjelaskan sepertinya dalam penunjukkan atau pemilihan pelatih Timnas Indonesia saat ini, Ketum PSSI Erick Thohir (ET) tidak lagi memainkan peran sendiri atau one man show.

Seperti yang dilakukan Erick Thohir saat memecat Shin Tae-yong (STY) tanpa alasan jelas dan menggantinya dengan Patrick Kluivert secara tiba-tiba pada Januari 2025 lalu.

Baca juga: Kusnaeni Ungkap Ini Kandidat Terkuat Pelatih Timnas Indonesia: "Karena Pemain Kita Level Eropa"

"Kalau kita lihat karakter, kan kita baca pattern-nya. Kita enggak tahu nih apakah masih sama dengan cara pemilihan pelatih Kluivert atau kembali saat memilih Shin Tae-yong di tahun 2019," kata Harpa dalam perbincangan di kanal daring channel YoiTube Dewan Pundit Indonesia, yang tayang Minggu (22/11/2025) malam.

Menurut Harpa hal itu berdasarkan keterangan Wakil Ketum PSSI Zainudin Amali di sebuah stasiun TV.

Harpa mengatakan menurut Zainudin Amali, pemilihan STY pada 2019 dilakukan kolektif kolegial atau secara bersama-sama dengan melibatkan Exco PSSI, dimana saat itu Ketum PSSI masih dipegang Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.

"Jadi disaring kemudian di kasih ke Exco, saat itu ada nama Luis Milla dan Shin Tae-yong. Dan akhirnya Exco memilih STY. Jadi tanggung jawabnya kolektif kolegial. Kalau salah pun kolektif kolegial," ujar Harpa.

Sementara saat memilih Patrick Kluivert menggantikan STY, Ketum PSSI Erick Thohir melakukannya seorang diri atau one man show tanpa melibatkan Exco PSSI yang beranggota 15 orang.

"Sehingga kalau sukses memang Bapak itu (EY) yang akan menerima semua kreditnya. Tapi kalau gagal, ya seperti saat ini juga," ujar Harpa.

Harpa lalu mengungkap informasi baru terkait proses pemecatan Shin Tae-yong (STY) dan penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia yang terjadi pada Januari 2025 lalu hingga mengagetkan pecinta Timnas Indonesia, karena dilakukan mendadak.

Penunjukan Kluivert dan pemecatan STY itu dilakukan Erick Thohir tanpa melibatkan Exco PSSI.

Menurut Harpa sebelum keputusan itu diambil, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah lebih dulu memberi tahu Presiden Prabowo Subianto soal apa yang akan dilakukannya.

"Satu yang mesti gua kasih tahu di sini, mungkin belum ada di mana-mana, ini eksklusif. Istilahnya ET ngasih tahu ke Presiden, waktu pemecatan Shin Tae-yong yang diganti Kluivert," ujar Harpa.

Menurut Harpa, Presiden Prabowo sudah mengingatkan Erick Thohir saat itu, apalagi karena keputusannya tanpa melibatkan Exco PSSI.

Harpa menjelaskan Presiden Prabowo mengatakan kepada Erick Thohir, bahwa apa yang dilakukannya itu adalah bahaya.

Sumber: WartaKota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved