Makanan Bergizi Gratis

Menu Sayur MBG Dikeluhkan Sering Basi, Siswa Tangerang Khawatir Keracunan

Siswa di Kabupaten Tangerang keluhkan menu sayur MBG sering basi. SPPG berjanji perketat pengawasan dan kualitas makanan.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Tribunnews Sultra
KERACUNAN MBG - Kolase foto tangkapan video murid Sekolah Dasar Negeri atau SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), muntah-muntah diduga menyantap menu makan gratis di sekolahnya, pada Rabu (23/04/2025). Para siswa di Kabupaten Tangerang mengaku sering dapat sayur basi takut keracunan 

WARTAKOTALIVE.COM, TIGARAKSA – Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah menimbulkan kekhawatiran siswa di Kabupaten Tangerang.

Mereka mengaku kerap mendapat menu sayur basi sehingga enggan mengonsumsi makanan MBG.

Seorang siswa MTS di Kabupaten Tangerang, Fikri menyebut sering kali menghindari sayuran di MBG.

Fikri mengaku takut setelah mengetahui kabar keracunan yang menimpa siswa di daerah lain.

"Sejujurnya takut ada yang basi doang, makanya kadang suka enggak dimakan sayurnya," katanya saat diwawancarai, Sabtu (27/9/2025).

Baca juga: Banyak Masalah dalam Pelaksanaan Program MBG, Prabowo Panggil Kepala BGN Setibanya di Indonesia

Fikri mengatakan orangtuanya juga sering mengingatkan untuk berhati-hati sebelum mengkonsumsi makanan dalan program MBG tersebut.

Di sisi lain, siswa lainnya, Mahesa memiliki kekhawatiran yang sama, hingga membuatnya jarang menyantap MBG.

Selain mendapati sayur yang basi, Mahesa menilai rasa pada makanan dalam MBG kurang enak.

"Dengan adanya fenomena keracunan, ada kekhawatiran juga. MBG itu kan dimasaknya malam, kita makan pas udah siang jadi kurang enak, sayurnya udah bau dan enggak enak, makanya saya jarang banget makan," ujarnya.

Baca juga: Kepala BGN Dadan Hindayana Yakin Rp 1,2 T per Hari Terpakai untuk MBG, Menkeu: Serapannya Bagus

Kendati begitu, para siswa tak pernah menyampaikan keluhan ini kepada pihak sekolah.

Menurut Mahesa, kendali sepenuhnya berada pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPH).

"Soalnya sekolah kayaknya enggak punya kendali, yang punya kendali buat MBG kayaknya vendornya," jelasnya.

Mahesa mengatakan fenomena keracunan MBG ini merupakan kesalahan SPPG.

Dia pun meminta pemerintah lebih selektif dalam memilih vendor yang akan mendistribusikan MBG ini agar kualitas makanan tetap terjaga dan tujuan program untuk menekan angka stunting tidak meleset.

"Jangan vendor-vendor yang enggak jelas, cuma mau cuan doang. Soalnya kan ini menyalurkannya ke anak-anak, bisa bahaya kalo sampai ada gizi yang kurang lengkap," paparnya.

Baca juga: Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Nangis, Minta Maaf soal Maraknya Kasus Pelajar Keracunan MBG

Sementara itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Tangerang akan memperketat pengawasan, imbas banyaknya kasus keracunan di sejumlah daerah yang menimbulkan kekhawatiran siswa.

Beragam antisipasi juga telah dilakukan SPPG setempat agar kejadian serupa tak terjadi di Kabupaten Tangerang

Koordinator SPPG Kabupaten Tangerang Priyo mengatakan, pihaknya kini memperketat pengawasan proses pengolahan makanan, penerimaan dan kebersihan bahan baku, hingga memastikan pekerja dapur tidak melakukan kelalaian.

"Kemudian jika ada menu yang kurang baik jangan dikonsumsi, diimbau ke guru piket yang menerima di hari itu agar tidak dikonsumsi," katanya kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).

Dia memastikan ahli gizi di setiap dapur menyimpan sampel porsi makanan yang didistribusikan ke penerima manfaat.

"Bilamana ada kasus keracunan bisa dicek dari sampel itu," ungkap Priyo.

Menanggapi keluhan siswa terkait menu sayur MBG yang kerap basi, Priyo menjelaskan hal itu bisa terjadi karena sayur ditutup dalam kondisi masih panas.

Pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan dalam proses distribusi agar kualitas makanan lebih terjaga.

"Kalo sayur mungkin basi karena terlalu cepat ditutup dalam kondisi sayur masih panas," tegasnya. (m41)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved