Honda DBL with Kopi Good Day 2025
Lewati Drama Overtime, SMA Jubilee Raih Gelar Juara DBL Jakarta 2025 Usai Kalahkan SMAN 70
Tim basket putri SMA Jubilee berhasil raih trofi juara DBL Jakarta 2025 setelah mengalahkan juara bertahan SMAN 70 Jakarta melalui babak overtime.
Penulis: Mochamad Dipa Anggara | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berbeda dengan tim basket putra SMA Jubilee yang harus menelan kekalahan atas SMA Bukit Sion (Buksi), justru di sektor putri, tim basket Jubilee berhasil juara di laga Final DBL Jakarta 2025.
Tim basket putri SMA Jubilee berhasil menghentikan gelar juara bertahan SMAN 70 Jakarta (Bulungan) dengan skor pertandingan 36-32 yang berlangsung di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Jumat (21/11/2025).
SMA Jubilee akhirnya mampu membalas tiga kekalahan yang diderita dari SMAN 70 Jakarta pada tiga edisi sebelumnya.
Kemenangan itu bahkan diraih lewat jalan yang tidak mudah. Pertarungan super dramatis tersebut harus dijalani kedua tim melalui babak overtime.
SMAN 70 Jakarta sempat unggul dengan skor 8-6 di kuarter pertama lewat komando Adinda Lubna Azizah.
Namun Jubilee bangkit di kuarter kedua, menutup paruh waktu dengan skor 17-19 berkat tembakan tiga angka Billie Eve Pandora di detik terakhir.
Memasuki kuarter ketiga, skor imbang 23-23 membuat laga semakin menegangkan.
Kuarter keempat berakhir 29-29 sehingga pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu, atau overtime.
Pada babak overtime, lemparan dua poin dari Billie membuat Jubilee sempat unggul 31-29.
Namun pemain SMAN 70 Jakarta Adinda Lubna Azizah yang memasukkan satu lemparan bebas menambah skor untuk SMAN 70 Jakarta menjadi 30-31.
Melihat selisih poin semakin tipis, Guard Jubilee yakni Tasya Kusuma Dewi melakukan fast-break, tetapi dihentikan lewat foul oleh lawan sehingga mendapatkan dua kesempatan lemparan bebas yang salah satunya berhasil dia eksekusi.
Tasya juga berhasil membuat clutch shot sehingga Jubilee menjauh 34-30 pada 27 detik terakhir.
Tak pantang menyerah, SMAN 70 lewat pemainnya Adinda membuat layup yang mengubah skor menjadi 32-34 atas Jubilee.
Tetapi akhirnya SMA Jubilee berhasil menutup pertandingan di babak overtime dengan kemenangan skor 36-32 melalui dua lemparan bebas berhasil disumbangkan oleh Tasya.
Usai mengangkat trofi, Tasya membagikan apa yang ia rasakan selama 40 menit lebih perjuangan yang seolah tak berakhir itu.
“Aku sih nggak terlalu mikirin poin atau enggaknya, yang penting enjoy, nggak usah mikirin sekitar. Fokus, karena tujuannya menang, menang, dan menang aja,” ucapnya tegas.
Tak bisa dipungkiri, rasa takut kalah sempat muncul. Tapi ia dan rekan-rekannya sepakat tidak boleh menyerah sebelum buzzer berbunyi.
“Kita sempat down, tapi tetap percaya satu sama lain, percaya sama coach, percaya sama pola yang dikasih coach. Dan akhirnya terbukti (menang)," ungkapnya.
Ketika overtime tiba, Tasya sama sekali tidak terkejut. “Udah predict bakal overtime. Soalnya dari tahun lalu juga kalau ketemu (SMAN) 70, entah kenapa begini terus. Jadi ya udah, kita siapin aja sekalian,” tuturnya sambil tersenyum lega.
Kini, ia bisa menutup karier SMA-nya dengan kepala tegak.
“Rasanya lega. Campur aduk. Sedih karena nggak bisa (juara) bareng kakak-kakak yang sebelumnya. Tapi kita mau melanjutkan mimpi mereka. Yang penting, sekarang nama Jubilee makin diketahui semua orang," ucapnya.
Kekalahan SMAN 70 Jakarta jadi evaluasi
Di sisi lain, kekalahan tim basket putri SMAN 70 Jakarta pada laga final DBL Jakarta 2025 menjadi bahan evaluasi tim kedepannya.
Pelatih tim putri SMAN 70 Jakarta Paul Mario Watulingas Sanggor mengatakan, evaluasi tidak hanya menyasar aspek teknis, tetapi juga pendekatan strategi, pengelolaan tekanan, dan kesiapan mental pemain dalam menghadapi laga-laga penting.
"Saya hanya mau mendukung anak-anak supaya lebih siap tahun depan," ujar dia usai pertandingan.
Paul menilai para pemainnya sudah menjalankan strategi permainan dengan bagus, namun sejumlah faktor teknis dan mental masih menjadi pekerjaan rumah.
"Kami sudah antisipasi kekuatan lawan dan gameplan (rencana permainan) berjalan bagus, hanya masalah penyelesaian di akhir dan lebih ke mental pemain," kata dia.
Menurut dia, Asyhila Ramadhani Putri dan kawan-kawan sempat mendominasi permainan, tetapi tekanan pada menit-menit akhir membuat akurasi penyelesaian akhir menurun.
Paul juga mengatakan, tekanan mempertahankan status juara bertahan empat kali berturut-turut sangat mempengaruhi performa para pemain.
"Rotasi pemain yang terbatas membuat intensitas permainan juga sulit dijaga," ungkapnya.
Ia menilai beberapa pemain dari bangku cadangan belum sepenuhnya siap mengimbangi tempo pertandingan, sehingga dia tidak berani mengambil banyak perubahan komposisi di lapangan.
Meski demikian, Paul mengapresiasi kerja keras seluruh pemain sepanjang musim dan menyebut pencapaian tim sampai partai puncak tetap kemenangan, terutama mengingat persiapan yang lebih singkat dibandingkan musim sebelumnya.
Kapten tim Asyhila menilai kekalahan ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh pemain dan menegaskan tim akan kembali berjuang untuk merebut tempat pada final musim berikutnya.
tim basket putri SMA Jubilee Jakarta
tim basket putri SMAN 70 Jakarta (Bulungan)
SMA Jubilee Jakarta
SMAN 70 Jakarta (Bulungan)
Final DBL Jakarta 2025
| SMA Bukit Sion Pertahankan Takhta Juara Usai Kalahkan Jubilee di Final DBL Jakarta 2025 |
|
|---|
| Deretan Fakta Menarik Finalis DBL Jakarta 2025: SMA Jubilee, SMA Bukit Sion, dan SMAN 70 |
|
|---|
| Kembali di Indonesia Arena, Final DBL Jakarta 2025 Gabungkan Serunya Pertandingan dan Konser Musik |
|
|---|
| Kehadiran Menpora dan Wamenpora Kejutkan Tim Finalis DBL Jakarta Saat Sesi Foto |
|
|---|
| Paul Mario, Otak Strategi di Balik Misi Quintuple Bulungan di Final DBL Jakarta 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Tim-basket-putri-SMA-Jubilee-berhasil-raih-trofi-juara-DBL-Jakarta-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.