Berita Internasional

Begini Detik-detik Israel Gempur Lebanon Selatan,  Warga Diperintahkan Mengungsi

Begini Detik-detik Israel Gempur Lebanon Selatan, Klaim Sudah Peringatkan Warga Sebelum Serangan

Editor: Joanita Ary
Kompas.com
ISRAEL GEMPUR LEBANON -- Ketegangan di perbatasan Israel–Lebanon kembali memuncak setelah jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Lebanon selatan, Kamis (6/11/2025). Ledakan terdengar di sejumlah kota, termasuk Tyre, Nabatiyeh, Zawtar al-Sharqiyah, dan Tayr Debba — kawasan yang dikenal padat penduduk. 

WARTAKOTALIVECOM -- Ketegangan di perbatasan Israel–Lebanon kembali memuncak setelah jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Lebanon selatan, Kamis (6/11/2025).

Ledakan terdengar di sejumlah kota, termasuk Tyre, Nabatiyeh, Zawtar al-Sharqiyah, dan Tayr Debba kawasan yang dikenal padat penduduk.

Militer Israel mengklaim bahwa sebelum serangan dilakukan, mereka telah mengeluarkan peringatan kepada warga sipil agar segera mengungsi sejauh 500 meter dari lokasi yang menjadi target.

Namun, laporan dari lapangan menunjukkan sebagian warga tidak sempat meninggalkan rumah mereka ketika rudal menghantam kawasan permukiman.

Serangan itu disebut-sebut menargetkan infrastruktur militer milik Hizbullah, kelompok bersenjata yang berbasis di Lebanon dan dianggap sebagai musuh utama Israel di kawasan tersebut.

Dalam pernyataannya, juru bicara militer Israel menyebut operasi ini ditujukan untuk “menghancurkan fasilitas produksi dan rekonstruksi perlengkapan militer Hizbullah yang telah rusak dalam konflik sebelumnya.”

Sementara itu, tim penyelamat Lebanon terlihat berjibaku di tengah reruntuhan bangunan untuk mengevakuasi warga yang terluka.

Gumpalan asap tebal membumbung dari sejumlah lokasi, dan suara sirene ambulans bersahut-sahutan di jalan-jalan sempit Tyre dan Nabatiyeh.

Pemerintah Lebanon mengecam keras tindakan Israel yang disebut melanggar kedaulatan negara.

“Serangan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan akan memperburuk penderitaan warga sipil,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Lebanon.

Hizbullah sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait serangan tersebut.

Namun, beberapa jam sebelumnya, kelompok itu memperingatkan pemerintah Lebanon agar tidak membuka jalur negosiasi dengan Israel, menyebut langkah semacam itu sebagai “pengkhianatan terhadap perlawanan.”

Ketegangan di kawasan perbatasan telah meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah serangkaian bentrokan sporadis antara pasukan Israel dan milisi Hizbullah.

Situasi ini juga menarik perhatian internasional, termasuk Amerika Serikat yang pada hari yang sama mengumumkan sanksi baru terhadap sejumlah anggota Hizbullah yang dituduh terlibat dalam pendanaan aktivitas bersenjata kelompok tersebut.

Meski Israel menegaskan bahwa operasinya berfokus pada sasaran militer, sejumlah pengamat menilai serangan di kawasan padat penduduk berisiko memicu konflik regional yang lebih luas.

Situasi di Lebanon selatan kini dilaporkan masih mencekam, dengan ribuan warga meninggalkan rumah mereka menuju wilayah utara untuk mencari tempat aman.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved