Berita Nasional

Kinerja Setahun Pemeritah, Pengamat Lihat Menteri Kabinet Merah Putih Takut Bertanya pada Prabowo

Pengamat politik Hendri Satrio melihat komunikasi presiden Prabowo dengan menterinya tidak bagus. Mereka terkesan takut bertanya.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Valentino Verry
YouTube Prabowo Subianto
SETAHUN PEMERINTAHAN - Presiden Prabowo Subianto sudah setahun memerintah, pengamat politik Hendri Satrio menilai kinerjanya biasa saja, karena ada gap komunikasi dengan menteri. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Satu Tahun Pemerintah Prabowo, Pengamat Nilai Komunikasi Presiden dengan Menteri Terlalu Jauh

Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyoroti tantangan utama dalam satu tahun kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu kesenjangan yang cukup besar antara visi presiden dan pelaksanaan oleh para menterinya.

Menurutnya, kesenjangan ini menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi efektivitas pemerintahan.

Baca juga: Setahun Jadi Wapres, Rapor Gibran Jeblok, Pengamat: Jadi Beban Negara dan Presiden Prabowo

“Jadi memang dalam satu tahun ini problem terbesarnya Pak Prabowo itu adalah gap yang cukup panjang antara dirinya dengan menteri-menteri. Jadi gapnya itu panjang betul,” ujar Hensa, Jumat (24/10/2025)

Ia menilai, Prabowo memiliki visi besar untuk memajukan Indonesia, sebagaimana tergambar dalam pidato pelantikannya yang menyinggung ketimpangan sosial.

Namun, visi ini belum selaras dengan kinerja menteri-menterinya. 

Ia melihat, hanya beberapa figur seperti Sjafrie Sjamsoeddin, Sufmi Dasco Ahmad, atau yang lebih muda seperti Sugiono, Teddy Indra Wijaya, Angga Raka Prabowo, Prasetyo Hadi, dan Sudaryono yang dinilai mampu menjalin komunikasi efektif dengan presiden.

Baca juga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bukan Mustahil

"Selain orang-orang yang lama berada di lingkarannya, Prabowo terlihat tidak mudah menyelaraskan visi dan misi dengan yang anggota kabinet dari partai lain," katanya.

"Bahkan mungkin takut mereka para menteri-menteri ini bicara dengan Prabowo untuk sekadar bertanya maksud dari programnya dan sebagainya," imbuh Hensa.

Lebih lanjut, salah satu dampak dari kurang selaras ini adalah komunikasi kebijakan yang kurang terkoordinasi. 

Hensa berpandangan, banyak kebijakan yang belum final namun diumumkan dan dianulir, yang menurutnya menyebabkan kebingungan bagi masyarakat.

SETAHUN PEMERINTAH - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai kinerja setahun pemerintah kurang bagus.
SETAHUN PEMERINTAH - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai kinerja setahun pemerintah kurang bagus. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

“Dampak dari kesenjangan itu ya salah satunya komunikasi, kita melihat sendiri kebijakan yang belum confirm itu banyak yang akhirnya diumumin lalu dibatalkan seperti case gas 3 kg, BBM yang wajib impor dari Pertamina, ini baru sedikit dan masih banyak lagi," ungkapny

Hensa pun mengapresiasi bahwa di tahun pertama pemerintahan Prabowo mengakui akan keselerasan ini dan melakukan sejumlah perbaikan. 

Ia melihat, menugaskan Mensesneg Prasetyo Hadi sebagai juru bicara istana sekaligus membentuk Badan Komunikasi Pemerintah, sebagai upaya memperbaiki koordinasi dan komunikasi di pemerintahan.

"Pada akhirnya, banyak hal memang harus diperbaiki tapi menurut saya satu tahun ini harusnya masa bulan madu-nya sudah selesai, dan Pak Prabowo perlahan memperbaiki itu, saya mengapresiasi penuh soal ini," kata Hensa.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved