Makan Bergizi Gratis

Banyak Keracunan MBG, BGN Mulai Berbenah, Sebar Penjamah Pangan dan Chef Profesional

Akibat korban keracunan MBG terus berjatuhan, BGN pun mulai berbenah. Mereka memperbaiki semua agar menu MBG bermanfaat bagi siswa Indonesia.

Editor: Valentino Verry
Instagram @lbj_jakarta
ILUSTRASI MBG - Untuk menciptakan menu MBG yang sehat dan bergizi, pemerintah melalui BGN akhirnya berbenah. Mereka ingin menghentikan kasus keracunan MBG yang kerap terjadi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sangat diandalkan Presiden Prabowo Subianto, mulai dibenahi.

Sebelumnya, ribuan siswa di seluruh Indonesia telah menjadi korban keracunan MBG.

Mereka mual dan muntah akibat menu yang diduga basi atau penyajian yang tidak higienis.

Semua itu dipicu petugas di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tak kompeten saat menyajikan menu MBG.

Baca juga: SPPG Yayasan Jabal Quran-PPUMI Bogor Siapkan Chef Khusus demi Jaga Kualitas Menu MBG

Mereka terkesan asal, hingga menyebabkan program Presiden Prabowo ini citranya tercoreng.

Untuk mengatasi dan memulihkan citra MBG, Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penyelenggara, menyebar 10.000 penjamah pangan dari dapur SPPG di Wilayah II mengikuti pelatihan khusus pada 11–12 Oktober 2025.

Penjamah pangan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahapan persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan, sampai penyajian makanan.

Pada proses pengolahan makanan, peran penjamah makanan sangat besar.

Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Khawatir Kasus Keracunan MBG, Minta Dinkes Ketat Awasi Dapur SPPG

Direktur Penyedia dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr. Nurjaeni, Ph.D., secara langsung membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Pangan di Hotel Naraya, Jakarta Timur, yang diikuti oleh 500 peserta.

“Keamanan pangan dimulai dari tangan-tangan penjamah pangan yang kompeten," ujarnya. 

"Melalui kegiatan ini, BGN memastikan seluruh unsur pelaksana SPPG memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan di setiap tahap pelayanan,” lanjut Dr. Nurjaeni, Ph.D.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan serentak yang dilaksanakan di 12 kabupaten/kota wilayah kerja BGN Wilayah II. 

Baca juga: Cegah Siswa Keracunan MBG Bertambah, Pemprov DKI Percepat Penerbitan Sertifikat Laik Higiene SPPG

Lokasi pelatihan tersebar di Kabupaten Bandung Barat, Garut, Banyumas, Purworejo, Bojonegoro, Ngawi, Pandeglang, Serang, Kulon Progo, Sleman, serta Kota Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Sebanyak 10.000 peserta terlibat, terdiri dari kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, dan relawan. 

Pelatihan dilakukan secara tatap muka, dengan dukungan teknis dan pemantauan virtual dari tim pusat BGN.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved