Ponpes Ambruk

Istri Ridwan Kamil Gemas pada Pengelola Ponpes Al Khoziny, Orangtua Santri: Ini Musibah dari Allah

Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil, mengecam sekaligus gemas pada pengelola ponpes Al Khoziny. Namn, keluarga korban santri malah ikhlas.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota
PONPES AMBRUK - Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, yang juga istri Ridwan Kamil, menuntut pertanggung jawaban dari pengelola ponpes Al hoziny yang mengakibatkan 65 santri tewas. 

Lebih dari 65 santri meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan beton yang roboh karena kualitas pilar penyangga yang buruk.

Sementara itu, suasana haru pecah saat iring-iringan ambulans dan petugas BPBD Bangkalan tiba di pekarangan Masjid Syaikhona Yahya, Kampung Karang Anyar, Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Senin (6/10/2025) pukul 22.45 WIB.

PENGHORMATAN TERAKHIR - Warga bahu membahu untuk menurunkan peti jenazah Moh Royhan Mustofa (17) menuju mobil ambulan menuju komplek pemakaman umum setelah dishalatkan di Masjid Syaikhona Yahya di Kampung Karang Anyar, Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Senin (6/10/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
PENGHORMATAN TERAKHIR - Warga bahu membahu untuk menurunkan peti jenazah Moh Royhan Mustofa (17) menuju mobil ambulan menuju komplek pemakaman umum setelah dishalatkan di Masjid Syaikhona Yahya di Kampung Karang Anyar, Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Senin (6/10/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. (TribunJatim.com/Ahmad Faisol)

Kedatangan ambulans yang membawa jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo itu disambut tangis pilu keluarga dan warga sekitar.

Bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo tersebut ambruk pada Senin (29/10/2025) lalu.

Sejumlah warga menurunkan satu peti dari dalam ambulans yang berisi jenazah Moh Royhan Mustofa (17).

Jasad Royan ditemukan pada hari keenam proses evakuasi, Sabtu (4/10/2025) pukul 14.00 WIB.

Ayah Royhan, Syukur, mengaku ikhlas atas peristiwa yang menimpa anaknya.

“Saya ikhlas dengan setulus hati, itu bukan kehendak kiai, itu musibah dari Allah," ungkap Syukur, di komplek pesarean umum selepas prosesi pemakaman, dikutip dari TribunJatim.com.

"Bagaimanapun saya ikhlas menerimanya, insya Allah anak saya Syahid,” imbuhnya.

Syukur menuturkan, proses identifikasi terhadap Royhan berjalan dengan lancar karena ditemukannya sejumlah tanda pengenal pada tubuh, seperti jahitan luka, tanda lahir bagian leher, dan ada tumbuh daging di bagian dada.

“Itu yang membuat proses identifikasi berjalan lancar sehingga tidak sampai tes DNA ke Jakarta karena tanda lahir terlalu banyak,” pungkas Syukur.

Sementara itu, di waktu yang sama, rombongan BPBD Bangkalan juga mengawal jenazah santri lainnya, Sulaiman Hadi (15), asal Kampung Morleke, Desa Kolla, Kecamatan Modung.

Sekretaris BPBD Bangkalan, Catur Fajar A menyampaikan, pihaknya mendapat tugas untuk menerima dua korban dari Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo yakni Moh Royhan Mustofa dan Sulaiman Hadi.

“Awalnya ke Desa Kolla, namun karena tidak ada orang maka dipindah ke Desa Serabi Timur,” ungkap Catur.

Kedua korban berhasil dikenali oleh Tim DVI Polda Jatim saat proses identifikasi terhadap delapan kantong jenazah pada Senin malam.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved