Gubernur Banten Tanggapi Insiden Radioaktif Cesium-137, Tekankan Dukungan Pemerintah Pusat
Gubernur Banten tanggapi insiden Cesium-137 di Cikande, sebut koordinasi pusat dan pengawasan impor penting untuk menjaga investasi
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, Jumat (3/1/2025) menyebut, ada efek berbeda antara paparan jangka pendek dan jangka panjang.
Mengutip pemberitaan Antara, Aji menjelaskan hal itu terkait adanya sembilan orang yang positif hasil whole-body counter (WBC) dalam pemeriksaan paparan radioaktif CS-137 di Cikande.
Efek jangka pendek, antara lain sindrom radiasi akut, yakni mual, muntah, diare, kelelahan, sakit kepala, hingga penurunan sel darah putih.
Selain itu, kerusakan kulit dan jaringan dengan tanda kemerahan, lepuh, luka bakar radiasi.
Sedangkan pada paparan radiasi yang tinggi, ada risiko perdarahan, infeksi berat, kerusakan organ, dan kematian.
Pada paparan rendah dalam jangka panjang, sambung Aji, ada peningkatan risiko kanker akibat kerusakan DNA, penurunan daya tahan tubuh karena gangguan sumsum tulang dan imunitas. Bila paparan pada ibu hamil, risiko kelainan janin meningkat.
Namun, Aji menegaskan mayoritas paparan yang ditemukan masih pada level yang bisa ditangani dengan dekontaminasi, obat khusus, dan pemantauan kesehatan jangka panjang.
9 Orang Terpapar
Dalam kesempatan itu, Aji juga menjelaskan adanya sembilan orang yang positif hasil whole-body counter (WBC) dalam pemeriksaan paparan radioaktif CS-137 di Cikande. Seluruhnya sudah ditangani RS Fatmawati Jakarta.
Aji juga memastikan kesembilan orang itu tidak bergejala dan dalam kondisi baik. Mereka telah menjalani perawatan dan diberi obat berupa prussian blue.
"Untuk perawatannya diberikan obat prussian blue," kata Aji di Jakarta, Jumat (3/10/2025).
Kemenkes juga telah memeriksa sekitar 1.562 pekerja dan warga sekitar Kawasan Industri Cikande sebagai tindak lanjut kasus udang yang terpapar material radioaktif di daerah itu.
Aji menyebutkan proses deteksi dilakukan berlapis, dengan alur pemeriksaan.
"Surveymeter untuk mendeteksi paparan eksternal radiasi pada tubuh dan pakaian. Jika positif, dilakukan dekontaminasi. Mandi, ganti pakaian, lalu diperiksa ulang," katanya.
Preoses selanjutnya, sambung Aji, adalah dengan pemeriksaan darah untuk melihat indikasi penurunan limfosit.
Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong, Kejaksaan Tinggi Banten Siap Jadi Mediator |
![]() |
---|
Grab-OVO dan YIPB Kawal Program CSR MBG di 18 Sekolah Khusus Banten |
![]() |
---|
Jelang Laga Dewa United vs Persija Jakarta, Mauricio Souza: Saya Optimistis Bisa Meraih Kemenangan |
![]() |
---|
PSSI Bakal Gunakan Stadion Internasional Banten untuk Gelar Pertandingan Timnas Indonesia |
![]() |
---|
Berjuang dari Banten, Indah Cari Lowongan Kerja Lewat Job Fair 2025 di Velodrome Rawamangun Jaktim, |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.