Perselingkuhan

Kisah Terbongkarnya Perselingkuhan Pratu RH dengan Istri Seniornya, Serka MFB Curiga karena Hal Ini

Ibu persit berinisial HP main belakang dengan oknum TNI, Pratu RH yang merupakan junior dari suaminya

Editor: Feryanto Hadi
Kolase Tribunnews.com
SELINGKUH - HP istri prajurit TNI Pangkat Serka yang diduga selingkuh dengan oknum prajurit bernama Pratu RH. Modus ibu persit berinisial HP main belakang dengan oknum TNI, Pratu RH 

 

WARTAKOTALIVE.COM-  Serka MFB sungguh tidak menyangka setelah tahu kelakuan sang istri yang selama ini dia cintai 

Istrinya, berinisial HP, tega bermain seorang di belakangnya. 

Ibu persit muda itu selingkuh dengan pria lain 

Yang mengejutkan, selingkuhan HP ternyata juga seorang anggota TNI, Pratu RH.

Pratu RH merupakan anggota TNI yang bertugas di tempat sama dengan Serka MFB. 

Persit adalah singkatan dari Persatuan Istri Tentara, yaitu organisasi istri prajurit TNI (Tentara Nasional Indonesia). Organisasi ini berfungsi sebagai wadah sosial, pendidikan, dan kegiatan kemasyarakatan bagi istri anggota TNI.

Peristiwa perselingkuhan ini terjadi di Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Polisikan Penyebar Fitnah Selingkuh, Azizah Salsha: Ini Masalah Harga Diri dan Nama Baik Keluarga

Modus perselingkuhan

Modus HP untuk menyembunyikan perselingkuhannya cukup lihai

Dia diketahui sudah menjalin komunikasi mesra dengan Pratu RH 

Keakraban itu berujung persetubuhan di antara keduanya

Ia berpura-pura meminta izin kepada suaminya untuk pergi ke pasar, namun justru menuju hotel tempat Pratu RH telah menunggu.

 Suami pelaku, Serka MFB memang sejak awal sudah merasa curiga.

Ia merasa sikap istrinya kini mulai berubah dan tampak menghindarinya.

Rasa kecurigaannya itu lantas membuat Serka MFB memeriksa ponsel sang istri.

Tapi siapa sangka, Serka MFB menemukan bukti perselingkuhan di ponsel istrinya.

 Di sana tertera nomor asing yang setelah dicek ternyata milik Pratu RH.

Dilansir TribunMedan.com, hubungan HP dan Pratu RH diduga bermula dari kegiatan gabungan antara prajurit TNI dan anggota Persit, khususnya dalam tim penari yang dibentuk untuk persiapan serah terima jabatan (sertijab) komandan batalyon.

Kedekatan mereka semakin intens setelah saling berinteraksi di media sosial, dimulai dari komentar di InstaStory hingga bertukar nomor WhatsApp. Komunikasi yang semakin intens tersebut berujung pada pertemuan di sebuah hotel di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, hubungan layaknya suami istri antara RH dan HP terjadi sebanyak tiga kali dalam satu pertemuan, dan berlangsung hampir setiap hari Minggu sejak Juli hingga September 2025.

 
Setelah konfrontasi dengan istrinya dan laporan kepada komandan pleton, kasus ini akhirnya diteruskan ke perwira intelijen batalyon dan kemudian ke komandan batalyon untuk dilakukan pendalaman dan pemeriksaan.

Proses Hukum dan Tindakan Militer

Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/3 Kendari, Letkol CPM Haryadi Budaya Pela, membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas dugaan perselingkuhan dan tindak pidana asusila (KBT). Pratu RH telah ditahan untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut. 

Letkol Haryadi juga menegaskan bahwa informasi yang beredar di publik masih dalam tahap pendalaman dan belum dapat dikonfirmasi sepenuhnya. Pihak Denpom berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sesuai prosedur hukum militer yang berlaku.

Kasus ini tidak hanya mencoreng nama baik institusi TNI, tetapi juga memicu diskusi luas di masyarakat mengenai etika dan moralitas di lingkungan militer. Banyak pihak menyoroti pentingnya pembinaan mental dan spiritual bagi anggota TNI dan keluarganya agar kejadian serupa tidak terulang.

Media sosial menjadi ruang utama penyebaran informasi dan opini publik, dengan berbagai narasi yang berkembang seputar skandal ini. Beberapa pihak menyerukan agar proses hukum dilakukan secara transparan dan adil, sementara yang lain menyoroti perlunya perlindungan terhadap keluarga prajurit dari pengaruh negatif lingkungan.

Skandal perselingkuhan antara HP dan Pratu RH menjadi pelajaran penting bagi institusi militer dan masyarakat luas. Di tengah tuntutan profesionalisme dan integritas, kasus ini menunjukkan bahwa pengawasan internal dan pembinaan karakter tetap menjadi aspek krusial dalam menjaga kehormatan dan stabilitas keluarga prajurit

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved