Berita Karawang

Mengejutkan, 19 Macan Tutul Jawa-Kumbang Terekam Kamera Trap di Gunung Sanggabuana Karawang

Gunung Sanggabuana Karawang menyimpan sesuatu yang berharga, salah satunya macan tutul Jawa. Spesies ini sudah sulit di banyak hutan.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
warta kota/muh azzam
MACAN TUTUL - Macan tutul terekam kamera trap di Gunung Sanggabuana Karawang, Jawa Barat. Tentu ini temuan luar biasa, mengingat spesies hewan ini mulai sulit ditemui di hutan Indonesia. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Sebanyak 19 macan tutul dan macan kumbang terekam kamera trap di Gunung Sanggabuana Karawang, Jawa Barat.

Kamera trap itu dipasang oleh Tim Sanggabuana Javan Leopard Survey (SJLS) yang terdiri dari gabungan antara TNI-Polri serta Wildlife Ranger yang dibentuk oleh Sanggabuana Conservation Foundation ini.

Bernard T. Wahyu Wiryanta, peneliti dan fotografer satwa liar yang menjadi leader Tim SJLS menyebutkan bahwa tim ekspedisi ini dilepas langsung oleh Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.

Baca juga: Diduga Stres, Macan Tutul dari Lembang Park Zoo Kabur ke Gunung Tangkubanperahu

Tujuannya guna memastikan habitat hewan-hewan langka dan dilindungi di Gunung Sanggabuana.

"Hasilnya sesuai harapan Jenderal Maruli pada saat melepas Tim Ekspedisi. Dari 40 unit kamera hasilkan ratusan foto dan video yang disebar di Pegunungan Sanggabuana selama enam bulan berhasil mengidentifikasi 19 individu macan tutul jawa," kata Bernard kepada awak media pada Senin (15/9/2025).

Bernard menjelaskan, dari 19 individu macan tutul jawa yang terekam, terdiri dari macan tutul jawa pola tutul atau kuning sebanyak 13 individu dewasa dan satu individu anak.

Sedangkan macan tutul jawa melanistik atau kumbang sebanyak empat individu dewasa dan satu individu yang masih anak.

Baca juga: Kisah Pilu Mantan Pemain Sirkus Disetrum, Dirantai hingga Dikurung di Kandang Macan

Secara umum dari 19 individu macan tutul ini ditemukan 14 macan tutul dan 5 macan tutul melanistik atau kumbang. Atau 17 macan tutul dewasa dan 2 anak macan tutul.

Sedangkan perbandingan jenis kelaminnya 11 macan tutul betina dan 3 macan tutul jantan, serta 3 macan kumbang betina dan 2 macan kumbang jantan.

"Yang menggembirakan satu kamera jebak merekam induk macan tutul jawa melanistik atau kumbang yang membawa 2 ekor anaknya," jelasnya.

Anak macan kumbang ini terdiri dari dua pola warna yang berbeda, yaitu satu melanistik dan satu tutul.

Secara teori, lanjut Bernard, jika macan tutul dan macan kumbang kawin, maka anaknya bisa kumbang, tutul, atau dua duanya.

Di Sanggabuana, anaknya mempunyai perbedaan pola, satu tutul dan atu kumbang dari induk macan kumbang.

“Tiap macan tutul jawa mempunyai perbedaan pola tutul yang unik dan berbeda tiap individu, sama seperti sidik jari pada manusia. Jadi hasil 19 individu macan tutul jawa ini terutama berdasarkan analisis perbedaan pola totol, termasuk perbedaan ukuran dan ciri fisik lain untuk yang macan kumbang dan pola tutulnya tidak terlihat jelasnya.

Bernard menjelaskan selain merekam satwa liar yang menjadi target survei, 40 unit kamera jebak yang dipasang di 20 stasiun di Pegunungan Sanggabuana juga mereka satwa liar lain, termasuk satwa langka dilindungi.

Dari data yang dikirim oleh Sanggabuana Conservation Foundation, tercatat ada elang jawa, elang brontok, kucing hutan, kancil, kijang, musang biul, lingsang, ayam hutan, babi hutan, lutung jawa, surili, landak, trenggiling, burung hantu, burung paok pancawarna, dan tikus hutan yang terekam.

“Termasuk data preferensi satwa mangsa, dan juga potensi ancaman terhadap keanekaragaman hayati Pegunungan Sanggabuana. Ini akan menjadi data yang akan kami pergunakan untuk menentukan program kerja pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati Pegunungan Sanggabuana, terutama macan tutul jawa kedepan seperti apa," tutup Bernard. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved