Tawa Menkeu Purbaya Akui Gaji Menkeu Lebih Kecil dari LPS, Tapi Nilai Kontribusi Lebih Besar

Tawa Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Akui Gaji Menkeu Lebih Kecil dari LPS, Tapi Nilai Kontribusi Lebih Besar

Editor: Joanita Ary
Purbaya
GAJI MENKEU PURBAYA -- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali mencuri perhatian publik dengan pernyataannya yang blak-blakan. Dalam sebuah acara kuliah umum Great Lecture di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025), ia menyinggung soal gaji yang diterimanya setelah dilantik sebagai Menkeu lebih kecil dibandingkan ketika masih menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

WARTAKOTALIVECOM, JakartaMenteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali mencuri perhatian publik dengan pernyataannya yang blak-blakan.

Dalam sebuah acara kuliah umum Great Lecture di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025), ia menyinggung soal gaji yang diterimanya setelah dilantik sebagai Menkeu lebih kecil dibandingkan ketika masih menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Waktu dilantik saya tanya ke Sekjen, ‘Gaji di sini berapa?’ Dijawab sekian.

Waduh, turun ya. Jadi gengsinya lebih tinggi, tapi gajinya kecil,” kata Purbaya, disambut tawa hadirin.

Meski demikian, ekonom senior itu menegaskan bahwa dirinya bersyukur dipercaya Presiden untuk menduduki kursi Menteri Keuangan.

Ia menilai, posisi tersebut membuka ruang kontribusi yang jauh lebih besar bagi negara dibandingkan dengan peran sebelumnya di LPS.

“Saya bersyukur ditunjuk sebagai Menteri Keuangan. Mungkin di posisi ini saya bisa memberi kontribusi lebih banyak dibandingkan di LPS,” ujarnya.

Pernyataan Purbaya sontak menjadi perbincangan, mengingat keterusterangannya soal isu gaji pejabat publik yang jarang diungkap secara terbuka.

Di sisi lain, komentarnya juga menyoroti dilema klasik para pejabat negara: jabatan tinggi yang penuh gengsi, namun dengan kompensasi finansial yang tidak selalu sebanding dengan tanggung jawab maupun ekspektasi publik.

Sebagai Menkeu, Purbaya kini memikul tugas besar menjaga stabilitas fiskal di tengah dinamika perekonomian global dan tekanan domestik.

Meski secara materi gajinya lebih rendah dari jabatan lamanya, ia menekankan pentingnya menempatkan aspek pengabdian di atas kepentingan pribadi.

Dengan pernyataan tersebut, Purbaya tak hanya menyinggung soal kesejahteraan pejabat, tetapi juga membuka refleksi lebih luas mengenai makna jabatan publik sebagai ruang untuk mengabdi, bukan sekadar mencari keuntungan pribadi.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved