Kesehatan
RS Abdi Waluyo Jakarta Resmikan IBD Center, Tangani Pasien Radang Usus oleh Tim Dokter Multidisiplin
RS Abdi Waluyo, Jakarta, resmikan pusat layanan pertama di Indonesia yang secara khusus menangani penyakit radang usus.
Penulis: Mochamad Dipa Anggara | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Ia juga ingin setiap kasus IBD yang terlacak dapat ditangani dengan baik dan masyarakat bisa teredukasi dengan lebih baik oleh tim yang ditugaskan.
“Ini bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat, tidak hanya masyarakat di Jakarta tetapi juga masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Dante.

Prof. Marcel kembali menjelaskan bahwa perbedaan utama antara Pusat IBD RS Abdi Waluyo dan layanan IBD di rumah sakit lain terletak pada penanganan pasien yang melibatkan tim dokter dari sejumlah multidisplin spesialis dan subspesialis, termasuk layanan di bidang Gastroenterologi-Hepatologi (Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi/Endoskopis Gastrointestinal/Ilmu Penyakit Dalam), Penyakit Autoimun, Reumatologi, Nefrologi-Hipertensi, Penyakit Menular Tropis, Pulmonologi, Hematologi-Onkologi, Endokrinologi Metabolik, Dermatologi-Venereologi, Spesialis Kardiovaskular, Gizi, Oftalmologi, Bedah Pencernaan, Spesialis Laboratorium Patologi Klinik, Spesialis Patologi Anatomi, Dokter Umum, dll.
"Karena penyakit IBD ini dapat berpengaruh pada organ tubuh lainnya, maka penanganan pasien radang usus di IBD Center RS Abdi Waluyo melibatkan tim dokter dari banyak multidisiplin ilmu kedokteran. Kalau di rumah sakit lain kan, dokternya berjuang sendiri menangani pasien radang usus, tapi kalau disini ditangani satu tim," ucapnya.
Selain itu, pasien menjalani perawatan holistiknya, yang mencakup konsultasi awal, penilaian profil risiko dan komplikasi potensial selama perjalanan penyakit IBD.
Perbedaan lainnya yakni penilaian diet oleh spesialis nutrisi klinis, dukungan psikologis, tinjauan pengobatan saat ini, penilaian kesehatan preventif tahunan, dan pemantauan penyakit secara berkelanjutan.
IBD Center ini juga aktif dalam memperluas koneksi serta membuka peluang inovasi dan kolaborasi di bidang kesehatan.
Prof. Marcel menyebutkan bahwa salah satu komitmen ini diwujudkan dengan terjalinnya kerja sama dengan IBD Center Universitas Chicago di Amerika Serikat.
"Kami juga berharap, kedepannya kami akan menjadi pusat rujukan bagi segala penyakit pencernaan, khususnya IBD,” tandasnya.
Kasus Campak Meningkat Dinkes DKI Lakukan Imunisasi Massal, Simak Gejalanya |
![]() |
---|
Mengenal Tes DNA, Begini Peruntukkan Sebenarnya di Dunia Kesehatan |
![]() |
---|
Tanggung Jawab Ganda Jadi Tantangan Perempuan di Asia Pasifik Jaga Kesejahteraan Mental dan Fisik |
![]() |
---|
Pakar Kesehatan Ingatkan Gejala Infeksi Bakteri, Siapa Saja yang Paling Rentan? |
![]() |
---|
Mata Panda dan Kantung Mata Ternyata Berbeda, Kenali Faktor Penyebab hingga Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.