Viral Media Sosial
Ahmad Ali Pindah PSI, Viral Video Surya Paloh Sebut Tak Butuh Kader Kaleng-kaleng
Mantan Wakil ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali Pindah PSI, Video Surya Paloh Viral di Medsos, Sebut Tak Butuh Kader Kaleng-kaleng
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ahmad Ali resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Partai NasDem itu dikukuhkan menjadi Ketua Harian PSI dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Jumat (26/9/2025).
Kabar perpindahan Ahmad Ali itu mengejutkan banyak pihak, khususnya internal Partai NasDem.
Bahkan, Ahmad Ali masih tercatat dan disebutkan sebagai kader Partai NasDem dalam situs resmi Partai NasDem pada Senin (29/9/2025).
Bersamaan dengan beragam komentar dan asumsi yang berkembang terkait pindahnya Ahmad Ali, video Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh viral di media sosial.
Dalam video yang diambil dari Metro TV itu, Surya Paloh terlihat berdiri di atas mimbar.
Pada bagian belakangnya terlihat bendera Partai NasDem.
Dalam pidatonya, Surya Paloh menegaskan seluruh kader Partai NasDem harus membawa perubahan bagi masyarakat.
Apabila sebaliknya dan justru menjadi beban, dirinya mempersilahkan kader tersebut untuk meninggalkan Partai NasDem.
"Betapa sedihnya hati ini, betapa harus kecewanya saya sebagai pendiri partai ini, ketika kita khususnya para kader partai Nasdem.
Hadir dalam kehadirannya di tengah-tengah masyarakat, bukan sebagai faktor peringan beban, tetapi justru menjadi faktor yang berat," ungkap Surya Paloh.
"Saya harus mengingatkan, bagi siapa saja yang ragu terhadap misi besar gerakan perubahan berada di partai Nasden. tentu kita hormati dan dia harus meninggalkan partai ini," tegasnya.
Baca juga: Tak Lapor Polisi, Said Didu Minta Warganet Cari Motornya yang Hilang Dimaling Orang
Sebab diakuinya, tidak ada tempat bagi kadernya yang bersikap ragu.
Dirinya pun menegaskan tidak membutuhkan kader dalam jumlah banyak, tetapi tidak berkualitas yang disebutnya 'kaleng-kaleng'.
"Karena tidak ada tempat bagi partai ini, bagi setiap kadernya yang bersikap ragu-ragu," ungkap Surya Paloh.
"Kita tidak perlukan jumlah kader yang besar. Istilah orang Medan, kader kaleng-kaleng," tegasnya.
Tak diketahui lokasi dan dalam acara apa pidato itu disampaikan.
Namun, video tersebut diduga diambil sebelum perpindahan Ahmad Ali ke PSI.
Video yang tersebar luas di media sosial itu satu di antaranya diunggah akun twitter @BosPurwa.
"Klo hanya Ahmad Ali doank mungkin gak terlalu ngaruh buat Nasdem, tapi klo Ahmad Ali bawa gerbong Nasdem pindah PSI yang notabene para politisi yg sdh matang, ya bohong klo SP gak terusik," tulis akun twitter @BosPurwa pada Senin (29/9/2025).
Beragam pendapat pun memenuhi kolom komentar postingannya.
@MahadewaDharne: Mungkin ini karma yg didpt Pak SP. Selama ini ,Nasdem jg sering membajak kader Parpol lain,. Paling menonjol itu Bang Akbar Faisal (tokoh kritis Senayan kala itu) slh satunya. Yg heran,knp Ahmad Ali pilihannya PSI? Apa karena kasus hkmnya/hal lain?
Knp tak Gerindra sekalian
@zrep2024: Biarin saja parpol2 berebut kader toh selama ini PARPOL2 juga gak ada ko manfaatnya untuk kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia, kerasa gak klo PARPOL2 mati2an bela kepentingan rakyat Indonesia...nggak kan. Mereka cuma sibuk cari cuan dengan kongkalingkong bersama penguasa.
@ethadisaputra: Ali punya gerbong apa sih? Di Nasdem itu cuma ada satu gerbong, gerbong Surya Paloh.
@ReneeEmbun: PSI kuat modalnya ....ada Mantan Presiden yang kekayaan gak akan habis sampe tahun 2302??
@pasvalley: Yang dibawa politisi matang sampe lokasi sdh busuk itu..
@danu_budiyono: Dulu jaman jaksa agung dr kader Nasdem itu kan bnyak banget kader partai lain, kepala daerah yg masuk Nasdem. Konon rumornya kan jg ada campur tangan HM Prasetyo, entah hukum atau loby wktu itu. Jd skrg bnyak kader Nasdem pindah ya mungkin karma.
@abudhoifan: sejarah akan terus berulang, siapa dulu yg keluar dan bawa penumpang golkar?
@SayaSantai: si ali mikirnya mulyono masih sakti, masalah seberat apapun klo dibela mulyono pasti beres, begitu pikiran si ali yg mo menyelamatkan diri. saking paniknya..
@DjPrasetyo85: Kalau yg pindah2 tempat adalah politisi2 tua maka itu tdk memiliki arti bagi perkembangan mutu demokrasi secara nasional. Begitulah kelakuan orang parpol, ada masalah dgn partainya trus pindah sebelah.
@elmirakidnew: Apa Psi-jkw belajar dr cara SP dulu kader partainya dpt posisi jakgung ya ? atau SP belajar dr jkw entahlah... Caranya seperti pengulangan saja
@bangjago2075: Ahmad Ali adalah cerminan politikus RI tak ada yg punya visi bela kepentingan bangsa, yg ada adalah selamatkan diri sndri atau partainya saja, dan Indonesia semakin tertinggal dibelakang
@anaknyasiape: Kalau dapurnya nasdem diacak-acak, gpp. Kalau dapurnya SP yang diacak-acak sama AA and team, apa ngga spaneng
@Tutur2045861: Nanti nyusul Sahroni sama Nafa Urbach
Ahmad Ali Akui Tak Pamitan Surya Paloh
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali mengaku belum sempat berpamitan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebelum dilantik menjadi pengurus PSI.
Oleh karenanya, ia mengaku tidak mengetahui respons Surya Paloh atas pilihan politiknya ini. Ia sebelumnya diketahui merupakan politikus Partai Nasdem.
"Saya enggak tahu (respons Surya Paloh). Belum sempat (pamitan)," kata Ahmad Ali usai pelantikan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Namun Ali menegaskan, hubungannya dengan Surya Paloh baik-baik saja. Ahmad Ali pun tidak setuju dengan istilah "say goodbye" yang disebut awak media ketika ditanya mengenai pamitan dengan Surya Paloh.
"Kok say goodbye sih? Beliau lagi.... hubungannya baik sih. Apapun Pak Surya sampai hari ini hubungan saya baik-baik saja. Beliau kakak, beliau adalah orang tua saya, beliau adalah guru saya," tutur Ali.
Menurut Ali, jika pada akhirnya berbeda partai, itu adalah pilihan yang biasa.
Dia bilang, masalah ini tidak berarti memutus hubungannya dengan Surya Paloh.
"Tapi bahwa kemudian berbeda partai, itu kan sesuatu hal yang biasa saja. Tidak menjadi alasan untuk memutus silaturahmi. Sampai kapanpun saya akan tetap menetapkan beliau sebagai orang tua dan guru saya," tandas Ahmad Ali.
Sebelumnya diberitakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menunjuk Ahmad Ali sebagai Ketua Harian PSI. Penunjukan itu diumumkan dalam pelantikan Dewan Pimpinan Pusat partai itu periode 2025-2030 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Pengumuman disampaikan secara langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni saat membacakan Surat Keputusan Ketua Umum dalam acara tersebut.
"Ketua Umum Kaesang Pangarep. Ketua Harian, Ahmad Ali," kata Sekjen PSI, Raja Juli Antoni saat membacakan nama-nama pengurus DPP PSI, Jumat.
Dilantik Jadi Ketua Harian PSI, Ahmad Ali Temui Jokowi
Setelah dilantik menjadi Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali mengunjungi rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (28/9/2025) siang.
Eks Wakil Ketua Umum Partai Nasdem itu menyebut, kedatangannya sebagai bentuk solidaritas sekaligus temu kangen dengan Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, ia mengaku mendapat sejumlah nasihat untuk memimpin PSI ke depan bersama kepengurusan periode 2025–2030.
Ia menegaskan, PSI akan mendukung dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"PSI jangan menjadi problem. Jadi jangan menjadi beban bagi pemerintah. Kader-kader PSI harus menjadi bagian yang membantu pemerintah," kata Ahmad Ali dikutip dari Kompas.com.
Menurut dia, kader PSI harus ikut terlibat dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Apalagi, PSI bersama Partai Gerindra berada dalam satu koalisi.
"Karena kita tahu hari ini bangsa Indonesia sedang banyak tantangan eksternal maupun internal yang sedang kita hadapi. Maka tantangan-tantangan ini harus kita pikul bersama-sama," kata dia.
Menurut Ahmad Ali, kepengurusan baru harus memastikan harapan masyarakat dan janji politik dapat dikerjakan bersama demi menyejahterakan rakyat.
Disinggung soal inisial J yang disebut-sebut akan menjadi Ketua Pembina Partai, Ahmad Ali membantah kedatangannya terkait hal itu.
Ia menegaskan, komunikasinya dengan Jokowi sudah terjalin sejak sebelum pelantikan kepengurusan baru.
"Oh, tidak-tidak, ini kan baru selesai pelatihan kemarin. Datang selesai pelatihan, datang melaporkan. Setelah selesai pelatihan dan kemudian selanjutnya sebelum melangkah, pasti arahan-arahan dari beliau," ujarnya.
Terkait sosok J tersebut, ia memilih tidak memberi penjelasan lebih lanjut dan menyerahkan pada keterangan resmi selanjutnya.
Profil Ahmad Ali
Dikutip dari situs resmi Partai NasDem
Ahmad Ali lahir dan dibesarkan di Wosu, Morowali, Sulawesi Tengah. Setelah menamatkan jenjang pendidikan SMA di Morowali, ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Tadaluko pada 1993.
Sejak di bangku kuliah, Ahmad Ali telah menunjukkan kecintaannya dalam berorganisasi.
Ia tercatat pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Palu di tahun 1998 dan pengurus Pemuda Pancasila Cabang Sulawesi Tengah tahun 1999.
Kemudian di tahun 2005, sebagai pengusaha, ia memimpin PT Graha Mining Utama, PT Graha Agro Utama, PT Graha Istika Utama dan PT Tadulako Dirgantara Travel.
Ahmad Ali juga aktif menjadi pengurus Kadin Provinsi Sulawesi Tengah.
Tak berhenti di situ, dia melanjutkan karier berorganisasinya ke jenjang yang lebih serius dengan terjun ke dunia politik.
Karier politik ayah dari Anugrah Pratama dan Mohammad Fakhri Fadlurrahman ini dimulai ketika dia terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Morowali dari Partai Patriot untuk periode 2009- 2014.
Selanjutnya di tahun 2013 Ali bergabung dengan Partai NasDem sebagai Partai baru yang membawa misi restorasi.
Setahun setelahnya, ia dicalonkan oleh Partai Nasdem dengan nomor urut 1 untuk mewakili Dapil Sulawesi Tengah.
Suami dari Nilam Sari Lawira SP, MSi ini kemudian menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Provinsi Sulawesi Tengah untuk masa jabatan 2013-2018.
Pada 2019, Ahmad Ali mulai menapaki karier politiknya di pusat.
Dia menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah.
Saat itu, dia percaya menjadi anggota Komisi VII yang membidangi energi, mineral, dan lingkungan hidup.
Tidak hanya itu, Ahmad Ali juga menjadi Ketua Kelompok Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Sempat menjabat Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali lantas dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua Umum Nasdem periode 2019-2024.
Bukan cuma Ahmad Ali, istrinya, Nilam Sari Lawira juga masuk panggung politik. Sang istri menjadi Ketua DPRD Sulawesi Tengah dari Fraksi Nasdem pada 2019-2024.
Sementara, sang anak, Moh. Anugrah Pratama mengikuti pemilihan calon anggota DPRD Kota Palu dari Partai Nasdem pada 2024.
Pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Ahmad Ali ditunjuk menjadi Kepala Pelatih Tim Nasional Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).
Jabatan itu diumumkan langsung Anies di Jalan Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat pada 21 November 2023.
"Head coach yang akan bertugas adalah bapak Ahmad Ali," ujar Anies.
Saat itu, Ahmad Ali sering tampil di layar kaca guna melayani wawancara awak media seputar tim pemenangan Anies-Muhaimin.
Terseret Kasus Korupsi
Meski karier politiknya mentereng, Ahmad Ali menjadi salah satu petinggi Nasdem yang menjadi perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada Februari 2025, rumah Ahmad Ali digeledah penyidik KPK terkait kasus mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari.
"Lokasi penggeledahan adalah rumah Ahmad Ali," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, diberitakan Kompas.com pada Selasa, 4 Februari 2025.
Meski karier politiknya mentereng, Ahmad Ali menjadi salah satu petinggi Nasdem yang menjadi perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada Februari 2025, rumah Ahmad Ali digeledah penyidik KPK terkait kasus mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari.
"Lokasi penggeledahan adalah rumah Ahmad Ali," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, diberitakan Kompas.com pada Selasa, 4 Februari 2025.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Tak Lapor Polisi, Said Didu Minta Warganet Cari Motornya yang Hilang Dimaling Orang |
![]() |
---|
Said Didu Kena Musibah, Minta Bantuan Masyarakat Cari Motornya yang Hilang |
![]() |
---|
Viral! Aksi Tepuk Sakinah ala Petugas KUA Menteng Bikin Netizen Terhibur |
![]() |
---|
Zendhy Kusuma dan Istri Ngamuk, Restoran Akhirnya Lapor Polisi |
![]() |
---|
Menpar Widiyanti Bantah Isu Minta Air Galon, 'Saya Jarang Merepotkan' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.