Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perketat Standar Program Makan Bergizi Gratis

Presiden Prabowo Subianto Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perketat Standar Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Editor: Joanita Ary
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
PRABOWO PANGGIL KEPALA BGN -- Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Istana, buntut rentetan kasus keracunan yang menimpa sejumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Istana, buntut rentetan kasus keracunan yang menimpa sejumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pertemuan itu digelar untuk mengevaluasi jalannya program prioritas pemerintah tersebut sekaligus mencari langkah perbaikan.

Dalam laporannya, Dadan menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat 9.615 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi di berbagai daerah.

Dari jumlah itu, total penerima manfaat program MBG telah mencapai sekitar 31 juta orang.

Namun, Dadan mengakui sebagian besar kasus keracunan yang mencuat belakangan ini berasal dari SPPG yang baru beroperasi.

“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,” kata Dadan kepada Presiden.

Selain faktor keterampilan sumber daya manusia, BGN menemukan sejumlah penyebab lain, antara lain kualitas bahan baku makanan, kondisi air yang digunakan, hingga pelanggaran terhadap prosedur operasi standar (SOP).

Hal-hal tersebut dinilai menjadi titik lemah yang membuka celah terjadinya insiden.

Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut.

Ia menekankan bahwa program MBG harus dijalankan dengan tata kelola yang lebih ketat karena menyangkut kesehatan jutaan anak Indonesia.

“Kita tidak boleh main-main dalam urusan ini,” tegas Prabowo.

Untuk itu, Prabowo menginstruksikan sejumlah langkah perbaikan.

Setiap SPPG diwajibkan memiliki koki yang terlatih, dilengkapi alat rapid test guna memeriksa kualitas makanan, serta menyediakan alat sterilisasi untuk food tray.

Ia juga menekankan pentingnya penyaringan air bersih melalui pemasangan filter standar.

Selain itu, Presiden meminta agar setiap unit layanan dilengkapi kamera CCTV yang terhubung langsung ke pusat.

Dengan begitu, pemerintah dapat melakukan pemantauan secara real-time terhadap proses penyediaan makanan di lapangan.

Prabowo berharap serangkaian kebijakan tersebut dapat memperkuat kualitas layanan program MBG, sekaligus menumbuhkan kembali kepercayaan publik.

“Program pemenuhan gizi nasional ini harus berjalan lebih aman, terpercaya, dan benar-benar membawa manfaat bagi generasi bangsa,” ujarnya.

Kasus keracunan yang menimpa sejumlah penerima program MBG memang menimbulkan sorotan publik.

Meski skala penerima manfaat terbilang besar, insiden tersebut menjadi ujian awal bagi BGN dan pemerintah dalam memastikan konsistensi kualitas dan keamanan makanan yang disalurkan.

Kini, perhatian tertuju pada efektivitas langkah pengawasan baru yang telah diperintahkan Presiden.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved