Korupsi Kuota Haji

Kasus Korupsi Haji Bikin Resah Warga NU, KH Asyhari Abdullah Tamrin Soroti 2 Skandal Ini

Kasus Korupsi Haji Bikin Resah Warga NU, Mustasyar PBNU, KH Asyhari Abdullah Tamrin Soroti 2 Skandal Ini

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
KORUPSI KUOTA HAJI - Mustasyar PBNU, KH Asyhari Abdullah Tamrin. Dirinya menanggapi kabar dua skandal yang menimpa dan melibatkan petinggi PBNU dalam sebulan terakhir, yakni skandal penyusupan zionisme Israel, terkuak dari kehadiran Peter Berkowitz dan jeratan dugaan korupsi kuota tambahan haji tahun 2023-2024 yang melibatkan petinggi PBNU. 

Dia mengutip bait syair dalam kitab Irsyadul Fuhul karya Assyaukani: “yahuwnu ‘alaina an tushoba jusumuna wa taslima a’rodlun lana wa ‘uquulu” (akan lebih mudah bagi kita jika tubuh kita terluka, tetapi kehormatan dan akal kita terjaga). 

Menurutnya, NU sebagaimana manusia yang normal pikiran, mental dan hatinya masih bisa memiliki kepercayaan diri, meski dengan kesederhanaan, kendala dan keterbatasan dalam berorganisasi. 

Tapi, tatkala muruah, harga diri dan kehormatan tercabik-cabik, bahkan hancur, NU akan kesulitan walau hanya untuk sekedar mengangkat kepala.

“ini (runtuhnya marwah jam’iyyah) yang terjadi sekarang. Akibat dari pemimpin yang membuka pintu masuknya zionisme ke dalam NU, bahkan bersahabat. Serta menjadi pembimbing dan pengajar bagi para pemimpin PBNU melalui AKN NU,” tegas Kiai Asyhari.

Baginya, menjaga dan upaya perlindungan terhadap harga diri-kehormatan (muruah) adalah bagian dari tujuan syariat, sebagaimana Imam Ibnu Subki mengelompokkannya kedalam tujuan syariah yang bersifat primer (dloruri), selain perlindungan terhadap agama, jiwa, harta benda, keturunan dan akal.

“Ditambah lagi oleh ulah oknum PBNU yang mencari untung duniawi dari dugaan korupsi penyelenggaraan haji. Tidak hanya tercela dan menciderai seluruh warga NU. Perbuatan itu, menjungkir balik keadilan yang semestinya tegak, dirasakan oleh ribuan jamaah haji yang antri puluhan tahun untuk berangkat ke tanah suci,” ujarnya.

KH Asyhari Abta yang sekarang menjabat Musytasyar PWNU DIY 2021-2026 meminta kepada Rais Aam PBNU sebagai pemimpin tertinggi jam’iyyah untuk melindungi muruah NU sebagai prioritas. 

Memahami situasi yang membelit PBNU dengan ainul bashirah dan bertindak mendahulukan upaya mencegah kerusakan terus berlanjut daripada berharap bisa mengembalikan kebaikan yang terasa berat sebagaimana kaidah ‘dar’ul mafasid muqoddamun ‘ala jalbil masholih’.

“Saya memohon kepada Rais Aam menggunakan kebijaksanaanya. Demi melindungi marwah jam’iyyah, non aktif kan atau berhentikan Gus Yahya dari Ketua Umum PBNU. Selanjutnya, mempercepat Muktamar untuk mengganti kepemimpinan PBNU,” ungkap KH Asyhari Abta. 

NU Resah, Kiai Minta KPK Tak Jadikan Kasus Haji Serial Drama

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) diminta segera tetapkan tersangka kasus dugaan korupsi kuota haji.

Hal itu agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Hal ini diungkap A,wan PBNU 2022-2027 KH Abdul Muhaimin.

Menurut dia, para kiai sepuh dan warga NU merasakan keresahan yang mendalam atas kasus ini.

Namun demikian, para kiai juga mendukung KPK mengusut dan menuntaskan perkara dugaan korupsi haji ini sehingga jelas tindak pidana dan tersangkanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved