Reshuffle Kabinet

Reshuffle Menkopolkam dan Menpora Tapi Belum Ada Pengganti, Bukti Dianggap Tidak Begitu Penting

Rangkap jabatan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim dan masih kosongnya Menpora dianggap kehadiran pejabatnya tidak begitu penting.

Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
RANGKAP JABATAN MENTERI - Menteri Pertahanan RI (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin saat mengumumkan hasil rapat kabinet Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Minggu (31/8/2025). Rangkap jabatan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim dan masih kosongnya Menpora dianggap kehadiran pejabatnya tidak begitu penting. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rangkap jabatan Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin yang kini juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) ad interim dipertanyakan. 

Sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025) lalu.

Menariknya, ada dua pos menteri yang belum diumumkan penggantinya oleh Presiden Prabowo hingga sekarang ini. 

Keduanya Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) RI dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI. 

Pakar komunikasi politik Effendi Ghazali mempertanyakan soal masih kosongnya jabatan strategis tersebut. 

Effendi menyebut, tentunya nama Menkopolkam RI dan Menpora RI yang baru sangat ditunggu-tunggu rakyat.

"Dalam konteks komunikasi politik, muncul beberapa pertanyaan," kata Effendi Ghazali, dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (10/9/2025).

Effendi Ghazali menilai, hal tersebut memunculkan persepsi bahwa keberadaan pejabat tertentu tidak terlalu signifikan, seperti ungkapan 'enggak ada lu nggak rame.'

"Yang pertama, bagaimana sebuah administrasi pemerintahan bisa mengganti orang dengan nama yang masih belum bisa diumumkan atau dinyatakan sedang berada di luar kota," imbuhnya.

"Itu kan berarti sebetulnya hanya penggantian saja, itu bukan reshuffle ya, kecuali nama kementeriannya menjadi berubah," terang Effendi.

"Maksud saya, kan itu sama seperti iklan, 'Enggak ada lu, enggak ramai' gitu. Maaf, maksudnya, 'enggak ada Anda pun enggak apa-apa di kementerian' gitu. Nah, itu menjadi sebuah pertanyaan kalau kita bicara tentang substansi . Di samping secara formil, tentu sudah ditunggu-tunggu rakyat," jelasnya.

Effendi juga mengamini bahwa penggantian Menkopolkam RI adalah hal yang mendesak, mengingat kondisi politik dan keamanan yang bergejolak akibat aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.

"Kalau Menteri Koordinator Politik dan Keamanan tentu sesuatu yang urgent ya dan dianggap penting oleh Pak Prabowo, barangkali juga disetujui oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Terjadi peristiwa yang mengganggu dalam konteks politik dan keamanan, pada 25 dan 28 Agustus begitu," katanya. 

Meski reshuffle Menkopolkam RI dinilai mendesak, Effendi mengingatkan satu hal penting; sampai kapan rangkap jabatan Menkopolkam RI dan Menhan RI ini terjadi.

"Kemudian ketika dirangkap oleh seorang menteri lainnya, menteri ini bisa merangkap ke menteri koordinator dalam konteks ad interim, sampai berapa lama?" tutur Effendi.

Baca juga: Presiden Prabowo tak Lupakan Jasa, Beri Gelar Jenderal Kehormatan pada Sjafrie dan Ali Sadikin

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved