Ledakan di SMAN 72

Kapolri Turun Langsung Jenguk Korban Ledakan SMAN 72 di Cempaka Putih

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Jenguk Korban Ledakan SMAN 72 di RS Islam Cempaka Putih

Editor: Joanita Ary
YouTube TV Radio Polri
KAPOLRI JENGUK KORBAN LEDAKAN - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk para korban ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kunjungan dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025) siang, tempat sejumlah korban masih menjalani perawatan intensif. 

WARTAKOTALIVE.COM, Jakarta —Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk para korban ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kunjungan dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025) siang, tempat sejumlah korban masih menjalani perawatan intensif.

Kapolri tiba di rumah sakit sekitar pukul 12.41 WIB, didampingi Kabareskrim Polri Komjen Syahar Diantono dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.

Rombongan disambut oleh pihak manajemen rumah sakit dan tim medis yang menangani para korban sejak insiden terjadi pada Jumat (7/11).

Dengan mengenakan seragam dinas berwarna cokelat muda, Jenderal Listyo meninjau satu per satu ruang perawatan korban.

Ia berbincang singkat dengan beberapa siswa yang masih dirawat dan menyampaikan empati serta dukungan kepada keluarga yang mendampingi.

“Kami turut prihatin atas musibah ini. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memastikan seluruh korban mendapat penanganan terbaik,” ujar Listyo Sigit di sela kunjungan.

Kapolri juga memastikan bahwa kepolisian tengah bekerja penuh untuk mengungkap penyebab pasti ledakan yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut.

“Tim gabungan dari Puslabfor Mabes Polri, Densus 88, serta Polda Metro Jaya sudah turun ke lapangan sejak kemarin. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dan olah tempat kejadian perkara,” imbuhnya.

Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta terjadi saat para siswa melaksanakan salat Jumat.

Suara ledakan yang berasal dari dalam masjid menyebabkan kepanikan dan mengakibatkan 54 orang mengalami luka, sebagian di antaranya luka bakar dan gangguan pendengaran akibat gelombang kejut.

Hingga Sabtu sore, pihak rumah sakit masih menangani sejumlah siswa dan guru yang mengalami luka sedang hingga berat.

Sementara sebagian lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani observasi medis.

Peristiwa ini menjadi perhatian publik karena terjadi di lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman bagi siswa.

Pihak kepolisian memastikan akan mengusut tuntas kasus ini, termasuk menelusuri asal bahan yang menyebabkan ledakan serta memastikan tidak ada unsur kesengajaan di balik peristiwa tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved