Tawuran

Identik Lokasi Tawuran Terseram, Manggarai Kini Jadi Laboratorium Perdamaian Jakarta

Warga Jakarta, khususnya anak muda tentu sangat tahu kawasan Manggarai, karena identik dengan lokasi tawuran paling seram. Kini berubah loh.

Istimewa
TAWURAN DI MANGGARAI - Tawuran antar warga di kolong jembatan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, kerap terjadi. Kini, kawasan itu disulap pemda jadi kampung perdamaian. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kelurahan Manggarai di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, kini memasuki babak baru. 

Wilayah yang dulu kerap diidentikkan dengan tawuran antarwarga ini resmi ditetapkan sebagai Kampung Redam atau Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian oleh Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia (Kanwil KemenHAM) DKI Jakarta.

Program ini menjadi langkah pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai HAM di tingkat akar rumput, dengan menjadikan masyarakat sebagai pusat edukasi dan rekonsiliasi sosial.

Baca juga: Wajah Kawasan Manggarai Jaksel Diubah, dari Kampung Tawuran Jadi Kampung Perdamaian

Kegiatan peresmian dilakukan bersamaan dengan Pemantauan dan Evaluasi Persiapan Penilaian Kepatuhan HAM yang digelar di Kelurahan Manggarai pada Rabu (29/10/2025).

Kepala Bidang Pelayanan dan Kepatuhan HAM, Rulinawaty menjelaskan pembentukan Kampung Redam merupakan bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat dalam menegakkan prinsip penghormatan dan perlindungan HAM.

“Kampung Redam merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menegakkan prinsip penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemajuan HAM di wilayah Jakarta,” ujar Rulinawaty yang dikutip pada Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Cegah Tawuran, Kecamatan Tebet Akan Bangun Lapangan Futsal di Manggarai Jaksel

Menurutnya, Kampung Redam diharapkan mampu memfasilitasi penyelesaian perbedaan dengan cara damai serta menanamkan kesadaran kolektif di tengah masyarakat yang selama ini rentan terhadap konflik sosial.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah KemenHAM DKI Jakarta, Mikael Azedo Harwito, menegaskan pembentukan Kampung Redam bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi merupakan komitmen pemerintah untuk memulihkan hubungan sosial di kawasan yang memiliki sejarah panjang konflik horizontal.

“Kampung Redam bukan sekadar seremonial, melainkan komitmen untuk memulihkan hubungan sosial dan menumbuhkan budaya rekonsiliasi,” kata Mikael.

Baca juga: Tawuran Kerap Terjadi di Manggarai, Wali Kota Jaksel Minta Warga Hindari Perilaku Negatif

Lebih lanjut, Mikael mengapresiasi dukungan Kecamatan Tebet dan Kelurahan Manggarai yang menjadi pionir dalam membangun kampung damai.

Mikael berharap inisiatif ini dapat menjadi model inspiratif bagi wilayah lain di Jakarta yang memiliki dinamika sosial serupa.

“Kampung Redam harus menjadi laboratorium hidup perdamaian, tempat luka masa lalu disembuhkan lewat pengampunan dan kebersamaan,” ujarnya.

Puncak kegiatan ditandai dengan pembacaan Deklarasi Kampung Redam yang dipimpin oleh Kepala Kanwil KemenHAM DKI Jakarta dan diikuti oleh seluruh peserta.

Setelah itu, dilaksanakan penandatanganan Deklarasi Komitmen Bersama Kampung Redam oleh Kepala Kanwil, Camat Tebet Dyan Airlangga, dan Lurah Manggarai Muhamad Arafat Dinsirat.

Sebagai tindak lanjut, Lurah Manggarai juga membacakan Surat Keputusan (SK) Gugus Tugas yang secara resmi menandai pembentukan tim pelaksana di tingkat kelurahan.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved