Pembunuhan
Mengejutkan, Ibu Bocah SD di Cilincing yang Dibunuh Remaja, Mendadak Meninggal Dunia
Berita mengejutkan datang dari keluarga bocah SD yang dibunuh oleh remaja di Cilincing, yakni sang ibu mendadak meninggal dunia.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Duka mendalam kembali menimpa keluarga VI, bocah yang dibunuh oleh tetangganya sendiri, di rumah kontrakan Kampung Sepatan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Pasalnya, ibu dari VI juga meninggal dunia karena sakit yang sudah dideritanya sejak beberapa tahun lalu.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz membenarkan kabar duka tersebut, Kamis (16/10/2025).
"Kami turut belasungkawa untuk keluarga besar VI," kata Erick kepada Warta Kota.
Baca juga: Fakta Baru Soal Dugaan Pemerkosaan di Kasus Pembunuhan Anak Perempuan di Cilincing Jakut
Sementara itu, Kapolsek Cilincing, Bobi Subarsi menambahkan, ibu kandung VI meninggal dunia di kampung halamannya di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (15/10/2025) malam.
"Iya bang meninggal karena sakit, kalau dari keterangan warga sekitar sudah lama sakit," imbuhnya.
Sebelumnya, Bocah berinisial VI (12) tewas di tangan R (16) di Kampung Sawah, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (13/10/2025) malam, karena diimingi diberikan baju bagus.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno, mengatakan, kasus itu terungkap setelah orangtua korban mencari anaknya pukul 19.00 WIB yang tidak kunjung pulang ke rumah.
Warga, kata Onkoseno, sempat melihat korban diajak oleh pelaku dan pada malam itu ditanya oleh warga tapi tidak mengakui.
Baca juga: Pembunuhan Anak Perempuan di Cilincing Jakut, Pelaku Kesal Ditagih Utang Oleh Ibu Korban
"Setelah diikuti oleh warga ke rumah kontrakan karena curiga dan sempat diinterogasi oleh warga," tegasnya, Rabu (15/10/2025).
Menurut Kompol Onkoseno, pelaku R tidak melakukan pemerkosaan terhadap korban VI.
"Pelaku hanya meraba-raba area sensitif dari korban saja usai membunuh," ucapnya.
Hal itu dikatakan Onkoseno setelah pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban usai kejadian pembunuhan.
Menurutnya, pembunuhan itu dilakukan karena pelaku dendam kepada orangtua korban yang melomtarkan kata-kata kasar saat menagih hutang.
"Sampai saat ini saksi sudah empat orang yang kami periksa," imbuhnya.
Kesaksian tetangga
Rumah kontrakan tempat VI (12) ditemukan tewas di Jalan Kampung Sepatan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara sudah diberi garis polisi, Selasa (14/10/2025).
Dari pantauan lokasi, tidak ada aktivitas apapun dari rumah kontrakan yang ditinggalkan oleh pelaku dengan ayahnya.
Sementara pemilik warung di dekat kontrakan pelaku tetal berjualan normal seperti biasa.
Rumah kontrakan itu dekat dengan tempat penyimpanan boks kontainer di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.
Fatimah, pemilik warung mengatakan, pelaku dan ayahnya belum lama tinggal di sana.
Sebab, pelaku awalnya ikut dengan neneknya di dekat rumah korban Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara.
Fatimah sama sekali tidak mengetahui kalau pelaku sempat membawa korban ke kontrakannya.
"Korban belum pernah ke sini, enggak ada teriakan juga dari korban. Dibawanya diem-diem," kata Fatimah kepada Warta Kota, Selasa.
Menurutnya, dari keterangan warga yang melihat, korban saat ditemukan dalam kondisi leher terikat oleh kabel charger
Tak hanya itu, mulut korban juga sempat mengeluarkan busa dan ia tidak mengetahui apakah sempat ada pemerkosaan atau tidak.
Sekira pukul 01.00 WIB, warga sudah menggerebek rumah pelaku dan sempat mengeroyok karena kesal dengan ulahnya yang tega hilangkan nyawa bocah SD.
"Terus polisi datang sejam kemudian dan pukul 04.00 WIB, ambulans datang buat korban ke rumah sakit," tegasnya.
Fatimah melanjutkan, awalnya ia mengira ada warga yang sedang menggerebek pasangan muda-mudi kumpul kebo di dekat rumahnya.
Setelah dicari tahu, ternyata R telah membunuh korban di rumah kontrakan tersebut secara keji.
Ayah pelaku sempat dihubungi oleh warga karena kesal dengan ulah anaknya.
Tapi ternyata Hp milik ayahnya dipegang oleh pelaku sehingga tak dapat kabar hal itu.
"Pas pulang, bapaknya ditanya kenapa di telepon enggak angkat, katanya hp-nya sama pelaku. Terus sekarang bapaknya lagi di Polres," imbuhnya.
Ayah pelaku biasanya menitipkan kunci kontrakan kepada dirinya setiap kali berangkat kerja sebagai sopir kontainer.
Pada hari itu karena ada R maka ayah R berangkat kerja tanpa menitipkan kunci kepada dirinya.
"Jadi orangtua pelaku sama sekali enggak tahu kalau ada kejadian ini," imbuhnya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
| Berselang Dua Hari Pembunuhan Bocah SD di Cilincing, Ibu Korban Meninggal Dunia |
|
|---|
| Polisi Sebut Mayat Remaja Pria di Cibinong Diduga Korban Duel Karena Masalah Asmara |
|
|---|
| Kasus Remaja 16 Tahun Bunuh Bocah SD di Cilincing, Polisi Pastikan Tak Ada Pemerkosaan: Cuma Diraba |
|
|---|
| Warga Nanggewer Geger, Ditemukan Mayat Pria Diduga Korban Pembunuhan |
|
|---|
| Fakta Baru Soal Dugaan Pemerkosaan di Kasus Pembunuhan Anak Perempuan di Cilincing Jakut |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.