Berita Jakarta
Warga Jakarta Pilih DM Pramono Sampaikan Aduan, Bukti Ada Petugas Tak Gesit Tanggapi Keluhan
Pemprov DKI Jakarta diminta memastikan petugasnya di kelurahan dan suku dinas untuk menindaklanjuti aduan warga dari aplikasi JAKI dengan cepat.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim mengungkapkan, Gubernur Jakarta Pramono Anung, merasa heran ada warga yang menyampaikan laporan secara langsung ke akun Instagramnya melalui fitur direct message (DM) lantaran aduannya di aplikasi JAKI tidak ditindaklanjuti.
Merespons hal tersebut, Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sekaligus Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana meminta, agar Pemprov Jakarta memastikan petugasnya di tingkat kelurahan dan suku dinas, menindaklanjuti aduan warga dari aplikasi JAKI dengan cepat.
“Sangat disayangkan kalau aduan-aduan dari para warga sampai ke Mas Pram. Artinya, ada petugas-petugas yang tidak gesit dalam menindaklanjuti keluhan-keluhan dari masyarakat, sehingga orang-orang menjadi resah dan menyampaikannya kepada Mas Pram secara langsung,” katanya, Selasa (7/10/2025).
“Seharusnya, ini tidak terjadi dan masalah-masalah yang disampaikan lewat JAKI bisa selesai di tingkat kelurahan bersama sudin-sudin terkait. Sebaiknya, masalah ini tidak hanya berhenti menjadi atensi Mas Pram saja, tetapi Pemprov DKI juga mengambil langkah-langkah nyata dalam menertibkan petugas-petugas yang berwenang agar aduan-aduan warga itu ditangani dengan baik,” sambungnya.
Apabila terdapat aduan warga yang tidak ditindaklanjuti secara cepat, William mendorong agar Pemprov Jakarta mengevaluasi petugas-petugas terkait.
“Jika ditemukan ada petugas-petugas yang lalai dalam menjalankan pekerjaannya, maka Pemprov DKI harus melakukan evaluasi untuk memperbaiki kinerjanya di kemudian hari. Ke depannya, aduan-aduan warga harus segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Baca juga: Pramono Senyum Dana Bagi Hasil Jakarta Terpotong Rp 15 T, Ini Penjelasan Purbaya
William mengingatkan, bahwa masalah di Jakarta masih banyak. Ia mencontohkan lampu penyeberangan di depan gedung DPRD DKI Jakarta yang pernah mati, sehingga membahayakan keselamatan para pejalan kaki.
“Kita perlu ingat bahwa masalah di Jakarta ini masih banyak. Semuanya perlu diatasi, mulai dari jalanan berlubang, lampu penerangan yang mati, trotoar rusak, kabel menjuntai, dan lain-lainnya. Beberapa permasalahan juga bisa membahayakan keselamatan warga. Oleh karena itu, laporan-laporan yang masuk ke JAKI harus segera ditindaklanjuti,” katanya.
“Bahkan, di depan gedung DPRD DKI Jakarta itu terkadang lampu merah penyeberangan jalanannya mati. Sehingga, orang-orang yang ingin menyeberang terpaksa harus berjalan tanpa ada penanda bagi kendaraan-kendaraan bermotor untuk berhenti. Hal-hal seperti itu perlu ditindaklanjuti dengan segera apabila terjadi,” imbuh dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan keheranan atas banyaknya warga yang mengirim pesan atau direct message (DM) ke akun Instagram pribadinya dengan isi keluhan atas berbagai persoalan di Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim saat ditemui di Balai Kota Jakarta usai rapat pimpinan bersama Pramono-Rano, Senin (6/10/2025).
Pihaknya, kata dia, padahal selama ini, Pemprov DKI telah memiliki Jakarta Terkini (JAKI) yang merupakan kanal pengaduan yang bisa diadukan oleh warga untuk ditindaklanjuti.
Chico mengungkapkan, masih ada laporan warga yang tertahan sejak 2019 dan tidak pernah dieksekusi.
“Laporan warga pohon tumbanglah, laporan lain yang dari tahun 2019 sampai hari ini enggak tertangani itu ternyata ada. Kita telusuri ya, Pak Gub cukup keras, cukup tegas mengatakan bahwa ini harus menjadi prioritas,” kata Chico.
Chico menilai masalah utama terletak pada lemahnya koordinasi antar-dinas.
Dia mengatakan, masih ada instansi yang melempar tanggung jawab ke pihak lain sehingga aduan warga tidak segera ditindaklanjuti.
“Karena laporannya mungkin ke sini, tapi ternyata, ‘Oh ini bukan tanggung jawab kita’ jadi tidak tereksekusi penyelesaiannya,” jelas dia.
Sehingga, Pramono dan Rano justru lebih sering mendapat keluhan lewat direct massage (DM) Instagram maupun komentar di akun media sosial mereka.
Chico mengatakan, Pramono bahkan membaca dan membalas langsung pesan warganya.
"Pak Gub itu pegang sendiri akunnya. Kalau ada DM, komentar, atau sekadar emoji, itu dibaca dan direspons langsung. Beliau enggak pernah lewatkan aduan warga,” jelas Chico.
Untuk memperbaiki penanganan pengaduan, Pemprov DKI berencana mengefisienkan sistem pelaporan.
Ke depan, laporan warga tetap bisa masuk melalui JAKI, namun eksekusi akan dipusatkan di wilayah, dengan camat sebagai penanggung jawab utama.
“Supaya lebih cepat ditindaklanjuti. Jadi laporan langsung di-handle di level kecamatan,” jelas Chico.
Pramono, kata Chico, juga menegaskan bahwa respons terhadap kritik dan laporan masyarakat harus jadi prioritas apabila Jakarta ingin menjadi kota global. (m32)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Jakarta Legawa Dana Dipangkas Rp15 T, Purbaya: Masih Bisa Dipotong Lagi |
![]() |
---|
Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat ke Jakarta Paling Besar Dibanding Daerah Lain |
![]() |
---|
Pramono Gelar Pertemuan dengan Menkeu Purbaya di Balai Kota, Bahas Pemangkasan Dana Transfer? |
![]() |
---|
Seorang Pria Mengamuk di Cilandak Jaksel, Empat Orang Luka Akibat Tusukan Sajam, Termasuk Ketua RT |
![]() |
---|
Laporan Tertahan di JAKI Sejak 2019, Warga Pilih DM Pramono dan Bang Doel Soal Masalah di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.