Berita Jakarta

Layangan Aduan Naik Kasta, dari Permainan Kampung Jadi Event Kejurnas

Jangan anggap sepele permainan layangan aduan, sebab sekarang kastanya naik jadi olahraga prestasi.

warta kota/fajar
LAYANGAN ADUAN - Ketua Umum Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (Perlasi) H. Essa Muhamad saat membuka Kejurnas Layangan Aduan 2025 di Jakarta, Jumat (5/9/202). Layangan aduan yang dulu ada di kampung-kampung, kini naik kelas ke ajang Kejurnas. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Layangan aduan yang dulunya hanya dimainkan di kampung-kampung, kini resmi naik kelas menjadi olahraga prestasi.

Hal itu ditandai dengan dibukanya Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Layangan Aduan 2025 yang digelar Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (Perlasi), Jumat (5/9/2025).

Ketua Umum Perlasi H. Essa Muhamad mengatakan, tahun ini menjadi kali keempat penyelenggaraan kejurnas setelah dimulai pada 2022.

“Pertama kami Kejurnas di tahun 2022, terus di 2023, 2024, dan ini tahun keempat,” ucap Essa dari keterangannya kepada Warta Kota pada Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Terungkap, Ini Pekerjaan Pelaku Penembakan Pedagang Layangan di Lapangan Minggiran Yogyakarta

Essa menegaskan, hadirnya Kejurnas membuat olahraga tradisional ini berubah lebih profesional.

Soalnya aturan mainnya kini disesuaikan dengan standar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

“Layangan aduan naik kelas, yang dulunya pada maen di kampung-kampung nyeker ga ada peraturan,” ujarnya.

Essa menambahkan, perubahan ini lahir dari kerja keras Perlasi yang mengangkat pemain menjadi atlet layangan dan menggelar kejuaraan nasional secara rutin.

Baca juga: Tercebur Kali Ciliwung Saat Kejar Layangan, Seorang Anak di Tambora Tewas Tenggelam

“Perlasi sebagai wadah sudah mengangkat player layangan menjadi atlit layangan dan sudah mengadakan kejurnas,” terangnya.

Perlasi kini juga tengah memperjuangkan agar layangan aduan diakui sebagai cabang olahraga (cabor) profesional.

Upaya itu mendapat dukungan dengan hadirnya Wakil Ketua KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Andrie T.U Soetarno serta Penanggung Jawab Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PB Perpani Dr. Alman Hudri  sebagai Dewan Pembina.

Essa bersyukur layangan aduan kini menjadi solusi positif, menggantikan kebiasaan buruk sebagian pemain.

“Ini masuk bagian Perlasi menjadi solusi dari mereka yang judi dan mabok karna banyak turnamen yang diselenggarakan,” katanya.

Saat ini, Perlasi telah tersebar di 20 provinsi. Namun, perjalanan panjang menuju kejurnas bukanlah hal mudah bagi Essa.

“Ini perjuangan yang tidak mudah, melalui liku-liku yang pernah saya lewati dan dimusuhi gara-gara suudzon,” ungkapnya.

Essa mengaku tak bisa tidur berhari-hari menjelang penyelenggaraan.

“Acara yang membuat saya tidak tidur satu bulan. Kurang tidur,” imbuhnya.

Essa berharap pemerintah ikut mendorong layangan aduan sebagai olahraga andalan Indonesia.

Selain bernilai budaya, olahraga ini memiliki potensi prestasi, pariwisata, hingga ekonomi karena produk Indonesia kini jadi barometer dunia.

“Sudah banyak pengrajin layangan dan gelasan yang mengekspor ke negara-negara seperti Brazil, Argentina, Amerika, Peru, Belanda, Inggris, Perancis, Pakistan, Bangladesh, Malaysia, Brunei, Filipina dan lain-lain,” pungkasnya. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved