Berita Bekasi

Penumpukan Sampah di Pasar Jatiasih Bekasi Dikeluhkan Pedagang, Disebut Bukan yang Pertama

Sejumlah pedagang di Pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi mengungkapkan penumpukan sampah di tempat tersebut bukan kali pertama terjadi.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Tribun Bekasi/Rendy Rutama Putra
TUMPUKAN SAMPAH - Amin, pedagang yang berjualan di Pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (16/10/2025). Tumpukan sampah di tempat tersebut ternyata bukan untuk pertama kalinya terjadi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JATIASIH - Sejumlah pedagang Pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi keluhkan kondisi adanya penumpukan sampah di pusat perbelanjaan tersebut.

Terlebih seorang pedagang, Amin mengatakan penumpukan itu rupanya tidak baru pertama terjadi.

"Udah sering penumpukan sampah, paling parah tiga kali sampai hampir menutup akses jalan," kata Amin, Kamis (16/10/2025).

Amin menjelaskan kondisi penumpukan sampah berdampak tidak baik bagi para pedagang dan juga pembeli.

Pembeli mengeluhkan kondisi pasar yang otomatis kotor.

Lalu pedagang mengeluhkan penurunan omzet imbas kondisi pasar yang kotor membuat pembeli enggan mendatangi lokasi

"Penurunan omzet selain memang cuaca, tapi kalau pasar bersih kan orang yang ekonomi ke atas juga beli ke sini, harga ikan lebih rendah dari pasar di Galaxy, tapi kalau kotor gitu kan orang malas," jelasnya.

Amin berharap peristiwa serupa tidak kembali terulang.

"Kondisi ini sangat tidak bagus, harapnya ya bisa diatasi," harapnya.

Diketahui sebelumnya, penumpukan sampah terjadi di pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Humas Pasar Jatiasih, Syafrizal Yusri mengatakan penumpukan sampah di lokasi sudah terjadi lebih kurang dua minggu atau 14 hari, terhitung hingga kini, Kamis (16/10/2025).

Terkait peristiwa ini, pihaknya memastikan sudah ada tindak lanjut oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi.

"Penuhnya sudah hampir ada dua minggu. Selama dua minggu ini, sampah di sini menumpuk. Akibat adanya longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, itu kami dapat informasi dari pihak Dinas LH Kota Bekasi," kata Syafrizal, Kamis (16/10/2025).

PENUMPUKAN SAMPAH PASAR - Penumpukan sampah terjadi di Pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (16/10/2025).
PENUMPUKAN SAMPAH PASAR - Penumpukan sampah terjadi di Pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (16/10/2025). (Tribun Bekasi/Rendy Rutama Putra)

Baca juga: Dua Minggu Tidak Diangkut, Begini Penampakan Tumpukan Sampah di Pasar Jatiasih Bekasi

Syafrizal menjelaskan pada hari biasanya, sampah di lokasi tersebut sudah diangkut Dinas LH untuk di buang ke TPA tiga kali kurun waktu satu minggu.

Berkaitan hal ini, ia mengaku sejumlah pedagang sempat mengeluhkan peristiwa itu.

"Pasca dapat komplain dari pedagang, saya minta satu hari untuk dilakukan koordinasi dengan pihak terkait. Kemudian langsung dilaksanakan pengangkutan oleh dinas terkait mulai Rabu (15/10/2025) malam, karena ini di bawah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) maka saya koordinasi juga," jelasnya.

Syafrizal menuturkan saat ini proses pengangkutan sampah masih terus dilakukan.

Bahkan untuk waktu pengangkutan sampah akan lebih dikebut dari hari biasanya guna lingkungan menjadi cepat bersih.

"Hari ini rencananya dua kali pengangkutan. Besok dilanjutkan dua kali pengangkutan," tuturnya.

Syafrizal menyampaikan sampah yang menumpuk itu berasal dari sejumlah sumber.

Sampah pertama berasal dari pedagang di pasar. 

Lalu ada sampah yang dibawa dari rumah tangga, baik itu pedagang sendiri atau lingkungan.

"Beberapa kali security di sini menangkap beberapa orang yang membawa sampah ke dalam. Dan saya pun tifak mencurigai atau tidak banyak bertanya ya. Soal mungkin dari ada sampah juga dari orang lain," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui DLH bergerak menangani longsor pada Selasa (7/10/2025) di TPA Sumurbatu, Kecamatan Bantar Gebang akibat kondisi melebihi kapasitas. 

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih mengatakan pihaknya mengerahkan alat berat untuk merapikan dan menata area terdampak.

Diharapkan kondisi TPA kini aman dan operasional dapat berjalan lancar.

"Sebagai tindak lanjut, kami akan menambah unit alat berat di lokasi longsor untuk mempercepat perapihan dan penataan timbunan sampah, serta memperkuat struktur timbunan agar lebih stabil dan aman," kata Kiswatiningsih, Kamis (9/10/2025).

Kiswatiningsih menjelaskan Pemkot Bekasi juga mempercepat penyelesaian pembangunan Sanitary Landfill untuk meningkatkan efisiensi operasional TPA dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. 

Mengingat Kota Bekasi juga menjadi salah satu dari 10 kota potensial yang berpartisipasi dalam Program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang dikelola oleh Danantara.

"Pemkot Bekasi berkomitmen meningkatkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, aman, dan ramah lingkungan untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan masyarakat Kota Bekasi," jelasnya.

Sementara, warga sekitar TPA Sumur Batu sempat meminta Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto agar turun langsung meninjau kondisi TPA yang semakin memprihatinkan. 

Selain tumpukan sampah yang menggunung dan kerap longsor, akses jalan menuju zona tiga kini rusak hingga dipenuhi genangan air lindi berbau menyengat.

Seorang warga, Bagong menuturkan permukaan jalan dipenuhi lubang, genangan air, dan lumpur bercampur air lindi yang mengeluarkan bau menyengat. 

Kemudian jalur itu dinilainya menjadi satu-satunya akses bagi truk-truk sampah dan warga sekitar yang melintas setiap hari.

Sehingga membuat kendaraan, terkhusus truk bermuatan sampah perlu melintas sanhat hati-hati. 

Kerap kali hujan turun, jalan berubah menjadi licin dan berisiko bagi pengemudi hingga petugas kebersihan yang beraktivitas di area TPA.

“Kami lihat juga infrastrukturnya jalannya udah pada rusak. Kami ingin pak Wali Kota nengok ke sini. Nengok terus kemudian apa kekurangannya,” kata Bagong, Kamis (9/10/2025).

Bagong menjelaskan peninjauan langsung dari Wali Kota penting agar pemerintah dapat melihat kondisi nyata di lapangan sekaligus menyiapkan langkah tanggap darurat segera.

 “Minimal kan bisa tahu apa yang perlu diperbaiki, baik alat berat, penataan sampah, maupun jalan yang sudah hancur,” jelasnya. (M37)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved