"Korban (yang dirawat di rumah sakit) rata-raya mengalami sesak napas karena gas air mata yang kami lepaskan karena suasana chaos," katanya.
Baca juga: Demo Tuntut Bupati Pati Sudewo Mundur Imbas Kebijakan Kontroversi, Daerah Lain Harus Waspada
Artanto memastikan, demo Pati telah rampung.
Dia menyatakan, pukul 15.00 WIB, suasana di lokasi demo sudah kondusif.
Meski begitu, polisi masih melakukan penyisiran untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ricuh dan Bentrok
Suara dentuman dari tembakan gas air mata terdengar menghujam di langit Kabupaten Pati, saat demo massa digelar, Rabu.
Puluhan tembakan gas air mata akhirnya dilepaskan aparat keamanan, dalam rangka merespons tindakan anarkis massa yang tidak terkendali lagi.
Tercatat lebih dari tiga sesi gas air mata ditembakkan dari dalam Kantor Bupati Pati ke arah pengunjukrasa.
Tembakan keempat dilepaskan tanpa henti hingga berdampak di semua penjuru Alun-alun Pati, sampai ke rumah-rumah warga.
Bahkan, suara tangisan anak-anak terdengar di mana-mana lantaran tidak tahan dengan panas dan perihnya efek gas air mata di wajah dan mata.
Ribuan massa pun sempat dipukul mundur dari depan Kantor Bupati Pati pukul 13.00 WIB, kurang lebih lima jam setelah aksi pertama kali dimulai sejak pukul 08.00 WIB.
Massa pun berhamburan meninggalkan kawasan lokasi unjuk rasa, masuk ke gang-gang perkampungan.
Penembakan gas air mata yang tidak henti ini bukan tanpa sebab.
Jajaran aparat keamanan merespons tegas aksi pendemo yang bertindak anarkis.
Meski sempat diperingatkan beberapa kali dengan tembakan water cannon dan gas air mata, massa tetap maju hendak menjebol pintu gerbang kantor Bupati Pati.