Mereka yang mengaku sebagai pengelola taman itu menegur Ustaz Felix Siauw dan rombongan.
Dalam perbincangan yang terekam kamera, sang petugas meminta Ustaz Felix Siauw untuk tidak mengibarkan bendera di area taman.
"Mohon maaf tidak boleh," ungkap satu dari dua orang petugas berpakaian bebas.
Mendengar pernyataan sang petugas, Ustaz Felix Siauw melontarkan pertanyaan kepada para sahabatnya.
"Gaes sebenarnya ini tempat publik atau buka?" tanya Ustaz Felix Siauw dijawab kompak 'publik' oleh para sahabat.
"Yang mau aku ajarin gaes adalah, problematikanya, ceritanya One Piece bukan hanya bajak laut mas, tentang orang (yang menentang) kesewenang-wenangan (pemerintah)," jelasnya kepada petugas.
"Dan orang itu nggak suka sama orang yang sewenang-wenang," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Felix Siauw meminta agar petugas tidak sewenang-wenang mengusir.
Sebab menurutnya, tak ada larangan bagi siapapun untuk mengibarkan bendera One Piece di ruang publik, termasuk taman yang dikunjunginya.
"Nah kalau ada aturannya (tidak boleh mengibarkan bendera One Piece), aturannya kasih tahu kita. Kalau ada aturannya, kasish ke aku, ngapain aku melanggar. Iya nggak sih?" ujar Ustaz Felix Siauw.
Perdebatan antara petugas dan Ustaz Felix Siauw tak berlangsung lama.
Keduanya pun meninggalkan lokasi.
Meski demikian, ada hal yang disoroti Ustaz Felix Siauw dalam pertemuannya dengan para petugas, khususnya petugas yang mengenakan kemeja hijau.
Menurutnya, peristiwa tersebut mengandung unsur plot twist.
Di satu sisi, petugas yang mengenakan kemeja hijau melarang Ustaz Felix Siauw mengibarkan bendera.