"Kritik terhadap pemerintah diperbolehkan dalam sistem demokrasi, namun kritik seharusnya disampaikan dengan jelas apa yang dikritik, mengapa, dan apa solusi yang ditawarkan," ucapnya.
"Bukan dengan tindakan simbolik yang bisa menyesatkan dan malah menodai makna kemerdekaan,” imbuhnya.
Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya kalangan muda, untuk tetap menjunjung tinggi semangat nasionalisme dengan mengibarkan Merah Putih secara serentak dan penuh rasa hormat.
"Saya berharap, mari kita kibarkan Merah Putih dengan semangat nasionalisme dan rasa bangga sebagai bendera nasional pada 17 Agustus, tidak mengibarkan bendera-bendera yang lain," tandasnya.
Sementara itu, beredar video viral yang memperlihatkan aparat TNI dan polisi mencopot bendera One Piece di sebuah rumah di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Aksi pencopotan ini memicu perdebatan soal batas kebebasan berekspresi dan pendekatan aparat terhadap warga.
Jakarta Selatan adalah salah satu dari lima kota administrasi di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia.
Dalam video yang viral itu, tampak berkibar bendera One Piece tidak lebih tinggi dari bendera putih.
Seorang anggota TNI yang mengaku sebagai Babinsa pada video itu terlihat menegur pemuda itu atas pemasangan bendera bergambar simbol bajak laut dari serial anime populer tersebut.
"Kalau yang ini sudah ada aturannya, bendera ini tidak boleh dipasang," ujar aparat tersebut dengan nada tegas.
Namun, seorang pemuda yang berada di lokasi menolak begitu saja perintah itu dan mempertanyakan dasar hukum pelarangan tersebut.
"Dasarnya apa coba, kalau Bapak tahu?” ujar pemuda yang tampak keberatan benderanya dicopot.
Alih-alih memberikan penjelasan hukum di tempat, aparat justru meminta warga datang ke kantor Koramil. warga pun menilai pendekatan itu tidak transparan.
"Ya kan kita diskusi di sini, transparansi. Kalau nanti di Koramil ada apa-apa, emang Bapak bisa menjamin?" kata pemuda itu.
"Saya ini Babinsa-mu, saya ini keamananmu. Ini sudah ada perintahnya tahu? Ini enggak boleh," tegasnya.