Berita Jakarta

Ini Hasil Penyelidikan Polisi terkait Mogoknya Puluhan Kendaraan usai Isi BBM di SPBU Kembangan

Penulis: Nuri Yatul Hikmah
Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISEGEL - SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, disegel karena terbukti ada BBM jenis Pertalite yang tercampur Solar.

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN — Mogoknya puluhan kendaraan sepeda motor usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) Kembangan, Jakarta Barat, Senin (4/8/2025) lalu, berbuntut pada penyelidikan polisi.

Pasalnya, insiden itu diduga terjadi akibat pengawas SPBU lalai sehingga bahan bakar Pertalite, tercampur Solar.

Menanggapi kejadian tersebut, jajaran kepolisian dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kembangan lantas melakukan peninjauan langsung ke SPBU terkait.

“Kami sudah turunkan tim untuk lakukan pemeriksaan di lokasi. Selain itu, pihak manajemen SPBU juga kami panggil untuk dimintai keterangan dan dilakukan proses BAP,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2025).

Dari hasil keterangan awal yang dikumpulkan, Arfan menyebut jika penyebab mogoknya kendaraan diduga akibat kesalahan saat pengisian tangki bawah tanah SPBU.

“Ada dugaan bahwa terjadi kesalahan pengisian bahan bakar yang dilakukan pegawai SPBU," ungkap Arfan.

"Seharusnya BBM solar diisi ke dalam tangki tanam BBM jenis solar ini salah masuk ke tangki Pertalite," imbuhnya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, kini pihak kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kejadian.

Arfan juga tengah berkoordinasi dengan Pertamina dan pihak SPBU untuk menyelidiki adanya unsur kelalaian atau pidana dalam peristiwa ini. 

Bengkel ketiban bekah

Sementara itu, bengkel yang berada di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat laris manis usai puluhan motor mogok akibat Pertalite tercampur Solar, Senin (4/8/2025).

Total ada 25 motor yang diterima bengkel 'Spectrum Motor Sport' usai insiden itu terjadi. 

Bahkan, hingga Selasa (5/8/2025) ini, bengkel tersebut masih nampak sibuk menyelesaikan sejumlah motor yang terparkir sejak pagi hari.

Salah satu di antaranya, merupakan motor milik pengendara yang mati mesin akibat Pertalite tercampur Solar di SPBU Kembangan itu.

"Kurang lebihnya sekitar 25 motor tapi belum di cross check (periksa) lagi," kata Della selaku karyawan bengkel saat ditemui di lokasi, Selasa.

Menurut Della, kerusakan yang dialami pengendara cukup beragam. Mulai dari busi, injeksi, hingga tangki motor.

"Kerusakan yang terjadi itu ada yang ganti busi, service injeksi, ganti oli tapi itu kurang lebih cuman 3 motor aja, selebihnya itu kuras tangki motor aja," katanya.

Della menyampaikan, biaya servis motor untuk seluruh korban terdampak, ditanggung sepenuhnya oleh pihak SPBU. Termasuk, garansi apabila terjadi kerusakan 1 minggu setelah dilakukan perbaikan.

SPBU KEMBANGAN - Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (5/7/2025) dipasangi garis polisi. Namun antrean tetap ada dari para pemakain kendaraan bermotor (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

"Dengar-dengar sih kalau ganti kerugian, siapapun korbannya diganti oleh Pertamina, tapi itu cuma selingan omongan dari pengendara ya," kata Della. 

Dia menyampaikan, waktu pengerjaan untuk masing-masing motor bervariasi. 

Sejauh ini, pihaknya hanya berupaya kerja cepat agar tidak mendapat komplain dari pelanggan. 

Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat memanggil jajaran manajemen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, buntut insiden tercampurnya Pertalite dengan Solar, Senin (4/6/2025).

Hal itu dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, Selasa (5/6/2025).

"Pasti kami BAP. Kami panggil mereka hari ini untuk BAP," kata Arfan.

Menurutnya, saksi yang dipanggil ada lebih dari tiga orang, termasuk manajer dan supervisor.

"Saksi-saksi seperti petugas pada saat itu, manajer, supervisor. Kami periksa dari pagi pukul 10.00 WIB, belum bisa dipastikan sampai jam berapa," ungkapnya.

Menurut Arfan, insiden ini bisa dikenakan pidana apabila terbukti terjadi kelalaian.

Jika terbukti ada kelalaian, bisa dikenakan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Sementara itu, Warta Kota mendatangi SPBU Kembangan untuk mengonfirmasi hal tersebut kepada pihak manajemen.

Namun, hingga pukul 11.42 WIB, pihak SPBU belum memberikan keterangan apapun sebab yang berwenang sedang tidak di lokasi.

Mereka juga menutup operasionalnya, sehingga banyak pengendara yang akhirnya putar balik dan tak jadi mengisi bahan bakar minyak (BBM). 

Insiden tercampurnya bahan bakar Pertalite dengan Solar di SPBU SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat, Senin lalu, tidak menyurutkan warga untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di lokasi tersebut. 

Warta Kota melaporkan, Selasa pukul 10.15 WIB, tampak antrean pengendaram baik motor maupun mobil, yang mengisi BBM.

Baca juga: Bukan Hanya Oplos BBM, Ini Sederet Dosa Eks Bos Pertamina ke Masyarakat​​​​​​​​​​​​​

Sebagian besar mengisi bahan bakar Pertamax untuk sepeda motor dan Solar untuk mobil.

Semula, operasional di SPBU ini berjalan lancar.

Pukul 11.00 WIB, pihak SPBU Kembangan menutup operasionalnya.

Baca juga: Kabar Gembira, Pramono Kurangi Pajak BBM Warga Jakarta, Berlaku Mulai Juli 2025

Jalur SPBU Pertalite juga sudah ditutup oleh garis polisi.

Salah satu pengendara yang sempat membeli Pertamax, Alwan (22), sudah mengetahui insiden tercapurnya Pertalite dengan Solar. 

Ia terpaksa datang lantaran bensin di motornya sudah habis dan hanya SPBU ini yang terdekat. (m40)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

 

Berita Terkini