WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tribunnews, salah satu Tri Dharma perguruan tinggi adalah penelitian.
Perlu kiat jitu agar setiap penelitian dapat dipublikasikan di jurnal ilmiah terakreditasi nasional maupun internasional secara gratis.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dr. Dini Safitri, S.Sos., M.Si. membeberkan kiat berburu jurnal ilmiah gratis.
Karena semua dosen diwajibkan memiliki karya ilmiah maka dosen harus pinter mencari jurnal ilmiah baik SInta (Science and Technology Index) maupun Scopus yang bereputasi internasional.
Dini menjelaskan penelitian dan menulis karya ilmiah menjadi kewajiban, namun tidak perlu harus buru buru publikasi, harap sabar saat mengirim ke jurnal Sinta maupun Scopus yang gratis.
“Kalau ada yang gratis kenapa cari yang berbayar. Meski harus menunggu agak lama,” ungkap Dini.
Publikasi karya ilmiah memang mempunyai konsekuensi pada jabatan.
Bagi dosen yang ingin naik jabatan perlu rajin menulis jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional.
Namun, menurut Dini, dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) khususnya komunikasi pada tidak mau jadi guru besar.
Alasannya, karena beban menjadi guru besar juga berat untuk karya ilmiah dan akademik lainnya.
“Saya juga ga mau ngejar jadi guru besar, “ jelas Dini saat menerima kunjungan Tribunnews.com di kampus FISH UNJ, baru-baru ini.
Adapun kiat mempublikasikan karya di jurnal ilmiah secara gratis perlu mengikuti aturan yang dibuat oleh pemilik jurnal.
Tema yang dibahas menjadi topik pembicaraan di masyarakat.
“Setelah nulis langsung submit (kirim) sendiri, terus tunggu saja nanti juga akan dipublikasikan,” ujar Dini.
Menurut Dini, kepiawaian memburu jurnal gratis ini karena hingga saat ini budget penelitian dari dana pribadi dosen.