WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komunitas kripto Solana dihebohkan dengan munculnya token Bobby The Cat yang kabarnya sudah tembus market cap hingga US$ 11 juta.

Namun token tersebut ternyata bukan versi resmi. Pengembang resmi Bobby The Cat, Kemas Fadli Safari, buka suara soal maraknya peredaran token palsu yang mencatut nama dan desain proyek miliknya.

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini dan mengimbau pecinta Bobby The Cat untuk tidak tertipu oleh token palsu,” kata Fadli dalam rilis resminya, Selasa (1/7/2025).

Fadli menegaskan bahwa token tersebut menjiplak logo dan karakter Bobby The Cat tanpa izin. Padahal, timnya belum merilis token ke publik.

“Token palsu itu menjiplak dan menggunakan ikon Bobby The Cat tanpa persetujuan dari kami, lalu diperjualbelikan di DEX jaringan Solana,” ungkapnya.

Baca juga: Kinerja Jasa Raharja Moncer di Tengah Tantangan Ekonomi, Catat Laba Rp 1 Triliun Tahun 2024

Fadli menjelaskan bahwa token resmi Bobby The Cat baru akan memasuki tahap presale pada 4 Juli 2025 mendatang, lalu dilanjut dengan listing di DEX Raydium.

Meski kecewa, Fadli melihat sisi positif dari kejadian ini.

“Anggap saja ini bukti bahwa antusiasme publik terhadap Bobby The Cat sudah terbentuk. Tapi tetap, kami minta semua pihak waspada dan hanya mengakses informasi dari sumber resmi,” tutupnya.

Baca juga: Cerita Penjual Mainan di Karawang yang Dagangannya Diborong Verrell Bramasta, Mengapa Malah Kecewa?

Sebagai informasi, Bobby The Cat merupakan proyek kripto berbasis Solana yang membawa misi charity dan komunitas, terinspirasi dari kucing Presiden RI ke-8. Situs resmi proyek dapat diakses melalui https://bobbythecat.io.