Perang Israel Vs Iran

Serangan Balasan Iran Tak Bisa Dibendung, PM Israel Benjamin Netanyahu Diungsikan ke Yunani

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERANG ISRAEL-IRAN- Benjamin Netanyahu diungsikan ke Yunani setelah rudal-rudal milik Iran menembus jantung kota di beberapa wilayah Israel

WARTAKOTALIVE.COM--  Serangan balasan dari Iran ke beberapa kota di Israel menyebabkan kerusakan parah 

Rudal-rudal hypersonic yang dikirimkan Iran tak mampu dicegah oleh Iron Dome milik militer Israel

Sebanyak  500 warga Israel terluka akibat serangan balasan Iran Sabtu (14/6/2025). 

Al Mayeden melaporkan, rumah sakit di seluruh wilayah pendudukan Israel telah menerima 499 pemukim sejak dimulainya serangan rudal balasan Iran.

Angka korban luka itu disampaikan Kementerian Kesehatan pendudukan Israel.

Kementerian tersebut mengonfirmasi bahwa layanan perawatan darurat masih diberikan.

Sementara perawatan rawat jalan "semi-mendesak" tertentu terus berlanjut dengan ketentuan perlindungan khusus.

Sebagai bagian dari respons terhadap serangan yang sedang berlangsung, pihak berwenang juga mengevaluasi kemungkinan memulangkan dokter yang saat ini terdampar di luar negeri karena penutupan wilayah udara.

Baca juga: Israel Makin Kewalahan, Kelompok Houthi di Yaman Ikut Menggempur dengan Rudal Balistik

Sebagai persiapan untuk potensi eskalasi lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Israel telah mengaktifkan ruang operasi bawah tanah berbenteng yang berkoordinasi dengan pasukan pendudukan Israel, Magen David Adom, Kementerian Kesejahteraan, dan lembaga terkait lainnya. 

Unit ini mengawasi sistem kesehatan darurat selama masa serangan rudal dan krisis nasional.

Seorang pejabat senior di kementerian tersebut menyatakan bahwa sektor kesehatan telah bersiap menghadapi skenario yang melibatkan “jumlah cedera yang sangat besar,” meskipun rincian lebih lanjut masih dirahasiakan karena alasan keamanan.

Sementara itu dimuat Al Jazeera, pihak Israel memblokade akses media untuk menutupi sejumlah kerusakan akibat serangan balasan Iran. 

Namun dari laporan puluhan bangunan telah rusak di Bat Yam sementara banyak orang-orang yang terjebak di dalam puing reruntuhan. 

Serangan Iran ini menunjukkan bahwa Iran menepati janjinya untuk membalas jika Israel menyerang infrastruktur sipil.

Baca juga: Dokter Tifa Khawatir dengan Kondisi Kesehatan Jokowi, Sarankan Segera Berobat ke Guangzhou Hospital

Netanyahu diungsikan

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah dievakuasi ke luar negeri di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.

Sejumlah media Israel menyebutkan bahwa Netanyahu diterbangkan ke lokasi yang dirahasiakan, yang diduga kuat adalah Athena, Yunani.

Laporan ini muncul setelah Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada Jumat (13/6/2025), menghantam sejumlah kota termasuk Teheran.

Lantas, seperti apa kabar yang muncul terkait kepergian Netanyahu meninggalkan warganya ke luar negeri?

Kantor berita resmi Pemerintah Iran, IRNA melaporkan, media Israel sempat menayangkan gambar pesawat yang membawa Netanyahu dikawal dua jet tempur pada Jumat (13/6/2025).

Pesawat tersebut meninggalkan wilayah Israel menuju lokasi yang tidak diketahui.

Stasiun televisi Israel Channel 12 kemudian mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut mendarat di Athena, ibu kota Yunani.

Sementara itu, media The Jerusalem Post melaporkan, pesawat resmi kepresidenan Israel, Wing of Zion, yang kerap dibandingkan dengan Air Force One milik Amerika Serikat, telah lepas landas dari Bandara Ben-Gurion pada Jumat pagi waktu setempat.

 "Wing of Zion lepas landas dari Bandara Ben-Gurion pada Jumat pagi, bertepatan dengan dimulainya serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dalam operasi yang diberi nama Operasi Rising Lion," tulis mereka, Jumat.

The Jerusalem Post juga mengabarkan, bahwa pesawat yang biasa digunakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog untuk perjalanan luar negeri itu menuju ibu kota Yunani, Athena, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kemungkinan serangan balasan dari Iran.

Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Pemerintah Israel terkait kabar kepergian Netanyahu ke luar negeri di tengah konflik Israel-Iran kali ini.

Di tengah adanya kabar itu, Juru Bicara Militer Israel (IDF) Brigadir Jenderal Effie Defrin dalam konferensi pers pada Jumat pagi pun tidak menyinggung soal penerbangan Netanyahu keluar Israel.

Ia kala itu hanya mengonfirmasi bahwa Iran telah meluncurkan lebih dari 100 drone ke arah wilayah Israel.

Defrin menyampaikan, jumlah drone yang berhasil dicegat cukup signifikan sehingga memungkinkan adanya pelonggaran sementara instruksi keselamatan bagi warga sipil.

Meski begitu, Militer Israel mengingatkan kepada penduduk bahwa kondisi ini bisa berubah sewaktu-waktu.

Jika Iran kembali meluncurkan serangan berskala besar, protokol keamanan dapat diperketat kembali secara cepat.

Pesawat Wing of Zion sedniri pernah dipakai dalam situasi darurat di masa lalu, termasuk saat diterbangkan dari Pangkalan Udara Nevatim di Negev utara ketika Iran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel pada April 2024.

Persinggahan Netanyahu di Athena picu spekulasi strategis

Dilansir dari TRT World, keberadaan tak terduga pesawat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Athena memunculkan berbagai spekulasi.

Para analis menduga langkah tersebut berkaitan dengan penguatan keamanan atau manuver diplomatik. 

Salah satu kemungkinan kuat adalah bahwa penerbangan ini merupakan tindakan pencegahan, mengingat potensi serangan balasan dari Iran.

Penempatan pesawat di luar wilayah Israel dinilai sebagai cara untuk menjauhkan pemimpin negara dari ancaman langsung, seperti serangan rudal atau drone. 

Beberapa laporan juga menyebut kemungkinan Netanyahu bepergian bersama keluarganya sebagai bagian dari langkah perlindungan.

Meski belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Israel, waktu dan lokasi penerbangan itu menimbulkan dugaan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi keamanan yang lebih luas guna melindungi PM dan orang-orang terdekatnya.

Selain alasan keamanan, persinggahan PM Benjamin Netanyahu di Athena juga memunculkan dugaan adanya upaya diplomatik jalur belakang.

Dalam konteks ini, Athena dinilai sebagai lokasi netral dan aman untuk pertemuan tingkat tinggi antara Netanyahu dan pejabat militer maupun intelijen Amerika Serikat.

Tanpa konfirmasi resmi mengenai keberadaan atau tujuan penerbangan Netanyahu, berbagai spekulasi terus bermunculan, mulai dari langkah perlindungan terhadap eskalasi, diplomasi diam-diam dengan sekutu Barat, hingga sinyal dari strategi militer yang lebih luas.

Baca juga: Israel Makin Kewalahan, Kelompok Houthi di Yaman Ikut Menggempur dengan Rudal Balistik

Iran Balas Serang Israel: 10 Orang Tewas, Presiden Israel Mengaku Sangat Berduka

Serangkaian serangan rudal yang dilancarkan Iran sebagai balasan ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6/2025) malam waktu setempat, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 10 orang.

Menurut Juru bicara organisasi medis darurat Israel Magen David Adom (MDA), empat orang tewas di wilayah tengah Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, akibat hantaman rudal langsung ke kawasan permukiman.

Serangan tersebut juga dikatakan menyebabkan sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka di sana.

Di wilayah Shfela, serangan serupa menyebabkan 37 orang terluka.

Polisi Israel melalui unggahan di platform media sosial X mengonfirmasi serangan yang terjadi di kawasan pesisir tengah, termasuk di distrik Tel Aviv, menewaskan sejumlah warga dan menyebabkan puluhan orang lainnya luka-luka.

 Sebelumnya, sebuah bangunan tiga lantai di wilayah Galilea Barat hancur akibat serangan pada Sabtu malam.

MDA melaporkan bahwa tiga perempuan menjadi korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Dua perempuan ditemukan tanpa tanda-tanda kehidupan dan dinyatakan meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan seorang perempuan lainnya meninggal setelah sempat dilarikan ke rumah sakit,” sebut MDA dalam pernyataan resmi, sebagaimana dilansir AFP pada Minggu (15/6/2025).

Di wilayah Haifa, satu rudal Iran menghantam sebuah rumah dan menewaskan seorang perempuan berusia 20-an tahun.

Sebanyak 14 orang lainnya terluka dalam kejadian tersebut.

Seorang juru bicara MDA mengatakan kepada saluran televisi Channel 12 Israel bahwa sekitar 200 orang terluka akibat rangkaian serangan rudal yang berlangsung sepanjang malam.

Sementara itu, Media Israel Times of Israel pada Minggu melaporkan, dua mayat ditemukan oleh tim penyelamat dari bawah reruntuhan bangunan yang terkena rudal balistik Iran di Bat Yam.

 Jumlah itu dikatakan masih mungkin bertambah karena sekitar 20 orang dikhawatirkan masih hilang.

Presiden Israel mengaku sangat berduka

Presiden Israel, Isaac Herzog, menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam serangan rudal Iran semalam. Ia menyebut peristiwa itu sebagai “pagi yang sangat menyedihkan dan sulit”.

“Saudara-saudari kita dibunuh dan terluka tadi malam oleh serangan Iran yang menyasar warga sipil di Bat Yam, Tamra, dan sejumlah komunitas lainnya. Yahudi dan Arab, warga lama dan imigran baru, termasuk anak-anak dan lansia, perempuan dan laki-laki,” tulis Herzog dalam unggahannya di platform X, Minggu, dikutip dari Al Jazeera.

“Saya turut berduka mendalam bersama keluarga para korban dan merasakan kehilangan yang sangat besar. Saya berdoa untuk kesembuhan para korban luka dan agar yang hilang segera ditemukan. Kita akan berduka bersama. Kita akan bangkit bersama,” tambahnya.

Aksi saling serang antara Israel dan Iran kali ini bagaimanapun meningkatkan ketegangan di wilayah Timur Tengah.

Serangan tersebut dikhawatirkan dapat terus menambah jumlah korban warga sipil.

Serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 sendiri telah menewaskan begitu banyak warga, dengan yang terbaru dilaporkan sudah mencapai 55.297 orang.

Baca Wartakotalive.comberita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita Terkini