Nama Shuniyya sendiri bukan hal baru di kalangan publik.
Ia sempat dikaitkan dengan organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) pada 2020 dan disebut-sebut sebagai pendakwah.
Namun, informasi tersebut sudah dibantah dan dinyatakan tidak benar.
Meski begitu, ia memang diketahui sebagai simpatisan NU dan pernah menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh Fatayat NU maupun Gusdurian.
Lewat Instagramnya, Shuniyya juga sempat membagikan kegiatannya di berbagai bidang, mulai dari edukasi batik hingga dakwah.
Ia juga menulis buku biografi berjudul Jangan Lepas Jilbabku! Catatan Harian Seorang Waria, yang diterbitkan Galang Press pada 2005.
Di sana, ia menuliskan pengalamannya sebagai transgender.
“Fisikku laki-laki, tapi jiwaku perempuan,” tulisnya dalam buku tersebut.
Selain dikenal aktif berdakwah, Shuniyya juga punya keahlian membatik.
Karya-karyanya bahkan telah diminati oleh pembeli dari luar negeri seperti Amerika, Rusia, Afrika, hingga Ceko.
Meski penuh kontroversi, sosok Shuniyya Ruhama tetap menjadi perbincangan hangat.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09