Demo Ojol

Tidak Ikut Demo, Ojol di Dekat Stasiun Palmerah Sepakat Beri Dukungan dengan Matikan Aplikasi

Bertepatan aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol) di Kantor Kemenhub RI, area trotoar dekat JPO Stasiun Palmerah, Jakarta Barat tampak sepi.

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
DEMO OJOL - Suasana trotoar dekat JPO Stasiun Palmerah yang nampak sepi sehubungan dengan demo ojol, Selasa (20/5/2025). Hanya ada 3 ojol yang beristirahat dan mematikan aplikasi untuk mendukung unjuk rasa hari ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Bertepatan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan pengemudi ojek online (ojol) di depan Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, area trotoar dekat jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, nampak sepi.

Padahal, kawasan tersebut biasanya sangat ramai dengan pengemudi ojol yang menunggu penumpangnya atau istirahat sembari menyantap makan siang bersama. 

Pantuan Warta Kota di lokasi sekira pukul 12.00 WIB, nampak hanya ada 3 pengemudi ojek online yang duduk di trotoar.

Mereka nampak bermain handphone sembari merokok santai. Tidak nampak atribut ojol dikenakan di tubuh mereka. 

Saat Warta Kota menghampiri, ketiganya mengaku sengaja mematikan aplikasi untuk mendukung aksi unjuk rasa di depan Kemenhub siang ini. 

Motor mereka pun diparkir di area trotoar, sementara atributnya di gantungkan pada spionnya. 

Hanya ada 1 hingga 2 ojol yang nampak berhenti di pinggir jalan untuk mengecek aplikasinya dan menurunkan penumpang.

Sisanya, para ojol hanya menghabiskan waktu untuk berbincang sembari menonton siaran langsung demo ojol melalui kanal YouTube media. 

"Matiin (aplikasi), saling menghargai lah walaupun kami enggak ikut, tapi tetap kami menghargai," kata pengemudi ojol bernama Egi (34) saat ditemui di lokasi, Selasa.

Baca juga: Ada Demo Driver Ojol, LRT Jabodebek Tingkatkan Pengamanan, Tambah Personel di Setiap Stasiun

Menurutnya, aplikasi ojol sempat ia buka pada pagi hari sekira pukul 08.00 WIB, namun tatkala unjuk rasa sudah dimulai, Egi memutuskan untuk stop beroperasi.

"Enggak tahu (pelanggan kesusahan atau tidak mencari driver), cuma nanti kalau demonya berlanjut, katanya kan sampai malam, paling di jam jam pulang kerja (nyalain aplikasi lagi)," ujar Egi.

Egi menyebut, dirinya sangat mendukung aksi unjuk rasa yang dilakukan ojol.

Pasalnya, dia mengalami banyak penurunan pendapatan hingga besaran potongan yang tak masuk akal dan kerap membingungkan.

Pada saat lebaran Idul Fitri misalnya, ia hanya mendapatkan bantuan hari raya (BHR) sebesar Rp 100.000 dari yang dijanjikan Rp 1 juta oleh Presiden RI, Prabowo Subianto

"Nominalnya beda-beda, paling kecil Rp 50.000, enggak tahu ngitungnya gimana, tiba-tiba masuk notif aja," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved