WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Juru Bicara Istana Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi yang dikirimkan kepada Redaksi Tempo untuk dimasak saja.
Teror kepala babi hingga bangkai tikus kepada Redaksi Tempo terjadi pada 20 Maret 2025.
Pernyataan dari Hasan Nasbi ditanggapi Presiden Prabowo Subianto.
Saat bertemu dengan tujuh pimpinan media di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025), Prabowo menduga bahwa teror kepala babi tersebut merupakan upaya adu domba.
Di hadapan para pimpinan media itu, Prabowo mengaku terkejut saat mengetahui pemberitaan tentang teror kepala babi dan bangkai tikus di kantor Redaksi Tempo.
"Saya kira yang melakukan itu ingin mengadu domba dan menciptakan suasana yang tidak baik," kata Prabowo dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (7/4/2025).
Prabowo juga menyayangkan pernyataan Hasan Nasbi.
Baca juga: Prabowo Subianto Blak-blakan Soal Teror Kepala Babi yang Diterima Tempo, Singgung Adu Domba
"Menurut saya, itu ucapan yang teledor. Ucapan keliru. Saya kira, beliau juga menyesal," ujar Prabowo.
Tempo diketahui sudah dua kali mendapatkan kiriman teror bangkai hewan dari orang tidak dikenal.
Pertama adalah kiriman kepala babi tanpa telinga yang diterima pada Rabu (19/3/2025), ditujukan kepada Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik.
Kemudian, kiriman kedua diterima pada Sabtu (22/3/2025), berisi enam ekor tikus dengan kondisi kepala yang sudah terpenggal.
Baca juga: Prabowo Subianto Tidak Takut dengan Kebijakan Donald Trump, Ogah Bergantung Amerika Serikat
Soal Polemik RUU TNI
Prabowo juga membahas polemik RUU TNI yang belum lama ini menimbulkan aksi demonstrasi di sejumlah daerah.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengkhianati reformasi meski mendukung pengesahan UU tersebut.
Prabowo menekankan, ucapannya itu bisa dibuktikan dari catatan sejarah yang menunjukkan dirinya menghendaki perubahan dan mendukung reformasi.
"Saudara bisa membuka catatan sejarah dan membaca saya adalah bagian dari ABRI yang menghendaki perubahan dan mendukung reformasi," ujar Prabowo.
"Karena itu, saya tidak akan mengkhianati reformasi," ucap Prabowo.
Baca juga: Bertemu Pemred, Ini Reaksi Prabowo Subianto Atas Teror Kepala Babi Media Tempo
Prabowo menjelaskan bahwa esensi utama dari diubahnya UU TNI adalah untuk perpanjangan usia pensiun.
Alasannya, karena sangat sulit bagi TNI jika setiap tahun harus mengganti Panglima karena terbatas usia tadi.
"Esensi utama dari UU TNI 2025 adalah perpanjangan usia pensiun," kata Prabowo.
"Sangat sulit bagi TNI untuk berkembang sebagai organisasi jika setiap beberapa tahun kita harus ganti Panglima karena terbatas usia pensiun. Tidak ada agenda lain," terang Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga ditanya tentang adanya kritik dan demonstrasi atas pembahasan UU TNI 2025 yang dinilai tidak transparan, serta kekhawatiran RUU Polri juga akan tidak transparan.
"Saya menerima ada publik yang khawatir karena membaca naskah RUU yang tidak resmi, dan tidak mendapatkan naskah RUU yang resmi," tutur Prabowo. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kala Prabowo Bahas Kontroversi Ucapan Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo: Teledor, https://www.tribunnews.com/nasional/2025/04/07/kala-prabowo-bahas-kontroversi-ucapan-hasan-nasbi-soal-teror-kepala-babi-ke-kantor-tempo-teledor?page=all.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.