Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Pembongkaran kawasan wisata Hisbisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat rusuh pada Jumat (7/3/2025).
Warga sekitar kawasan wisata Hisbisc Fantasy Puncak merangsek masuk ke lokasi dan menyerbu alat berat yang tengah membongkar wahana bermain tersebut.
Warga sekitar mendesak kawasan wisata Hisbisc Fantasy dibongkar sepenuhnya tanpa terkecuali.
Pasalnya kawasan wisata itu disebut dibangun tanpa meminta izin sama sekali dengan warga sekitar.
Bahkan disebut Hisbisc Fantasy juga menjadi penyebab tiga kawasan di daerah tersebut mengalami banjir bandang.
Warga yang merangsek masuk ke Hisbisc Fantasy pun mendesak operator alat berat untuk membongkar tempat wisata itu sepenuhnya.
Namun operator alat berat tidak bisa melaksanakan perintah warga lantaran harus ada instruksi dari Satpol PP untuk membongkar bangunan yang mana saja.
Sementara diketahui pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya membongkar sebagian bangunan Hisbisc Fantasy yang tidak berizin dan dibangun di lahan hijau.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan hanya sebagian kawasan Hibisc Fantasy yang telah menyalahi aturan hingga menyebabkan banjir Puncak.
Kata Dedi Mulyadi, Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Jawa Barat mengajukan 4.800 meter persegi lahan, namun pada pelaksanaannya justru mereka mengembangkan sampai 15 ribu meter persegi.
Artinya ada sekitar 11 ribu meter persegi bangunan Hibisc Fantasy yang tidak memiliki izin.
Sebelumnya bos-bos Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) gelagapan ditanya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait dengan investor kawasan wisata Hibics Fantasy di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam pembongkaran kawasan wisata Hibisc Fantasy yang dianggap menjadi salah satu penyebab banjir bandang di Puncak Bogor itu, Dedi Mulyadi langsung berhadapan dengan bos-bos BUMD PT Jaswita pada Kamis (6/3/2025).
PT Jaswita adalah BUMD Jawa Barat yang membangun kawasan wisata Hibisc Fantasy yang dianggap dibangun di lahan hijau.
Baca juga: 4 Perusahaan di Puncak Bogor Disegel, Diduga Berkontribusi pada Banjir di Jakarta, Depok dan Bekasi