Pilkada Jakarta

Pramono-Rano Siapkan 20 Pengacara untuk Hadapi Gugatan Ridwan Kamil-Suswono di MK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Todung Mulya Lubis ditunjuk tim pemenang Pramono Anung-Rano Karno untuk menghadapi sengketa Pilkada Jakarta 2024

Terlebih, Pramono-Rano mendapatkan dukungan dari Anak Abah dan Ahokers.

"Ssehingga kemudian narasinya bukan sekedar di belakang Pram ada Anies melawan Prabowo dan Jokowi yang ada di belakangnya  Ridwan Kamil," kata Toto.

 "Tapi Pram berusaha untuk menyatukan dan merangkul kekuatan-kekuatan besar yang ada Ahokers termasuk di antaranya Anak Abah di antaranya sehingga ketika kemudian Anies mendukung, Ahok gak kabur. Ketika Ahok tetap mendukung datang di kampanye akbar, Anak Abah gak ngamuk di situ jadi kekuatan tersendiri," sambung Toto.

Sedangkan, narasi kubu Ridwan Kamil-Suswowno, lanjut Toto, menjadi blunder yang dimainkan politikus Gerindra Maruarar Sirait.

Toto melihat Maruarar saking semangatnya langsung membuat sebuah logika dikotomi bawah dukungan Anies membangkitkan macan tidur.

"Ketika Anies ikut mendukung pemilih minoritas bisa kabur, itu narasi memecah belah. Akihrnya Ridwan Kamil terjebak dalam pengkotakan pemilih tadi," kata Toto.

Menurut Toto, Maruarar Sirait seharusnya dapat belajar saat kemenangan pilpres Prabowo Subianto.

Baca juga: Kubu Ridwan Kamil Resmi Laporkan Jajaran KPU Jakarta ke DKPP Terkait Dugaan Pelanggaran Etik

Dimana, Prabowo dapat memenangkan Pilpres 2024 karena dapat membangun narasi rekonsiliasi bahwa pemilih Jokowi dan Prabowo bukan air dan minyak.

"Tapi bisa masuk dalam narasi yang sama malah Pramono dan Doel yang membawa narasi itu Ara Sirait malah kemudian melakukan politik menurut saya pecah belah yang membuat suara dari Ridwan Kamil dan Suswono makin terkotak-kotak," kata toto.

Sedangkan Pakar Komunikasi Politik UI, Profesor Ibnu Hamad menilai kekalahan Ridwan Kamil-Suswono tidak terkait dengan mesin partai melainkan faktor ketokohan.

Ia melihat pasangan Pramono Anung-Rano Karno lebih dekat dengan Jakarta.

"Walaupun kubu RK dan Suswono itu didukung partai besar masih dekat juga dengan pilpres tapi faktor ketokohan belum begitu mengakar," kata Ibnu.

Selain itu, Ibnu melihat imbas Pilpres 2024 mempengaruhi hasil Pilkada Jakarta 2024. 

Pendukung Anies di Pilpres 2024 masih menunggu keputusan Eks Gubernur Jakarta itu di Pilkada Jakarta.

Sehingga saat Anies Baswedan memilih mendukung Pramono-Rano maka pengikutnya langsung mengikutinya.

Halaman
123

Berita Terkini