PDIP Tegur Gus Miftah yang Dianggap Telah Lecehkan Wong Cilik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kasus Gus Miftah yang menghina penjual esa teh memberi dampak positif bagi partainya, yakni semakin merangkul wong cilik untuk bangkit menyusun kekuatan dan melawan.

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

 

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA — PDIP komentari kasus yang menimpa pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden Gus Miftah. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut bahwa Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan tersebut tidaklah etis karena mengolok-olok wong cilik.

Maka kata Hasto Kristiyanto, peristiwa itu menjadi energi bagi partai yang dinahkodai Ketum Megawati Soekarnoputri itu untuk terus turun dan memperhatikan wong cilik.

“Ya, ini memberikan suatu energi bagi kami untuk semakin turun, kemudian menggalang mereka karena begitu mudahnya wong cilik, termasuk pedagang es kemudian dilecehkan, diperlakukan dengan cara-cara seperti itu," ujar Hasto, Rabu  (4/12/2024).

Hasto bersyukur Miftah telah menyampaikan permintaan maafnya. Hasto mengingatkan kepada semua pihak, wong cilik juga memiliki martabat yang sama sebagai warga negara Indonesia.

"Buat wong cilik, jangan pernah ragu bahwa martabatnya itu adalah sebagai warga negara Indonesia, punya hak yang sama dengan yang lainnya. Dan melalui pemilu inilah kita wujudkan, bahwa satu suara pedagang es itu sama dengan satu suara Pak Jokowi," ucap dia.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai ucapan tersebut tidak hanya melukai perasaan pedagang kecil, tetapi juga tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama yang saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

"Sebagai figur publik sekaligus pejabat yang seharusnya menjadi teladan, ucapan seperti itu sungguh disayangkan. Pedagang kaki lima adalah kelompok yang bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka," ujar Mansuri.

Menurut Mansuri, pernyataan Gus Miftah berpotensi merusak citra kepemimpinan dan merugikan kelompok masyarakat kecil yang selama ini membutuhkan perlindungan dan dukungan.

“Gus Miftah memiliki peran besar dalam menjaga harmoni sosial. Ucapan kasar seperti ini justru kontraproduktif dengan tugas tersebut,” ucap dia.

IKAPPI, yang selama ini menjadi wadah aspirasi pedagang pasar dan kaki lima, mendesak Gus Miftah untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka. 

Baca juga: Gus Miftah Juga Kena Kritik Selebriti Akibat Olok-olok Pedagang Es

Mansuri menegaskan, langkah itu penting untuk meredakan kekecewaan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap tokoh agama dan pejabat publik.

“Kami berharap agar seluruh pejabat publik menggunakan hati nurani dalam berkomunikasi dengan pihak manapun. Ini persoalan etika dan keberpihakan. Jadi, kami memohon sekali lagi kepada Gus Miftah untuk meminta maaf kepada pedagang kaki lima tersebut,” jelas dia.

Halaman
12

Berita Terkini