Berita Nasional

UI Tangguhkan Kelulusan Bahlil Lahadalia sebagai Doktor, Pengamat: Kampus Dilematis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan alasan menangguhkan gelar doktor atau S2 Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

Hal itu terjadi karena mereka sebenarnya belum cukup layak untuk mengajar di S1 atau S2 atau S3.

Mereka hanya punya "SIM" tapi ilmu mereka belum cukup untuk menjadi dosen di S1 atau S2 atau S3. 

Hal itu terjadi karena perguruan tinggi kerap hanya melihat gelar dosen dari sisi administratif, bukan kualifikasi akademiknya. 

Semua itu harus dipenuhi untuk memenuhi salah satu persyaratan akreditasi.

Semakin banyak dosen bergelar doktor, maka semakin tinggi nilai akreditasinya. 

Semua itu membuat idealisme perguruan tinggi kerap menjadi terdegradasi.

Perguruan tinggi akhirnya menjadi lebih pragmatis dengan merekrut dosen bergelar doktor untuk pemenuhan administratif.

Kalau kampus sudah terkikis idealismenya, maka yang tak layak lulus juga "dipaksa" diluluskan.

Dosen yang idealis justru dipersalahkan karena tak meluluskan mahasiswa semacam itu.

Akibatnya, kampus berubah menjadi pabrik. Proses input dan output diberlakukan.

Karena itu, yang tak layak pun harus diluluskan. Inilah dilema perguruan tinggi saat ini. (m27)

Baca Wartakotalive.comberita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Berita Terkini