Pada laga yang berakhir dengan skor 2-2 itu, Indonesia hampir mencetak kemenangan.
Namun, peluang tersebut sirna setelah Bahrain berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9 akibat tambahan waktu yang kontroversial dari kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf.
Untuk itu, jelang laga melawan China, Shin Tae-yong menegaskan tidak ingin tim kembali kehilangan fokus di menit-menit akhir dan menekankan kepada Jay Idzes dkk untuk konsentrasi penuh sepanjang laga.
Dia mengaku telah bicara mendalam dengan skuad Garuda.
"Kami telah melakukan evaluasi dan refleksi atas hal ini dan saya juga telah berbicara dengan para pemain secara mendalam," kata pelatih asal Korea Selatan itu.
Kini, ia berharap laga selanjutnya, termasuk melawan China dapat berlangsung dengan lebih adil.
Ia menyiratkan hasil yang lebih baik bisa diraih jika laga dipimpin wasit secara wajar.
"Saya berharap pertandingan dapat berlangsung secara adil dan wajar," ucapnya.
Shin Tae-yong mengakui tantangan melawan China bukanlah hal yang mudah.
Meskipun lawan kalah tiga kali berturut-turut di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, ia tetap menghormati kualitas tim lawan.
"Ranking FIFA mereka lebih tinggi daripada kami dan meski kalah dalam beberapa pertandingan, mereka tetap tim yang kuat. Kami harus tetap waspada dan menampilkan permainan terbaik kami," tuturnya.
Dalam tiga laga sebelumnya di Grup C, timnas Indonesia selalu inferior dari lawan mereka dalam aspek penguasaan bola.
Ketika melawan Arab Saudi, Rafael Struick dkk mencatat persentase penguasaan bola 34 persen.
Torehan itu naik tipis menjadi 37 persen ketika timnas Indonesia menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 10 September 2024 silam.
Setelah itu, timnas Indonesia lebih banyak menguasai bola kala nyaris menang atas Bahrain medio pekan silam.