Namun, jika hanya menempati urutan 5-6 Grup C, Garuda akan gugur.
Timnas Indonesia menurunkan formasi 3-4-3 yang bisa berubah jadi 5-4-1 saat melawan Bahrain.
Shin Tae-yong menurunkan debutan baru Mees Hilgers dan penyerang Malik Risaldi.
Sementara Bahrain menggunakan pola 4-4-2.
Pada awal babak pertama, Malik Risaldi berbenturan dengan kapten Bahrain, Waleed Al Hayam.
Keduanya mengalami luka di kepala dan pelipis.
Darah mengalir dari daerah sekitar alis Malik.
Namun, sang penyerang Persebaya tetap bisa melanjutkan pertandingan.
Bahrain mampu memanfaatkan kesempatan dari tendangan bebas yang sebenarnya dari jarak tidak ideal di menit ke 15.
Mohamed Marhoon melepaskan tembakan yang membentur mistar, lalu bola masuk ke gawang dan memantul keluar.
Kiper Maarten Paes yang cuma bisa diam terpaku.
Bahrain unggul 1-0 dengan tembakan yang manis dan tidak terduga.
Bahrain tetap memberikan tekanan ke Timnas Indonesia meski sudah unggul agar Garuda tidak berkembang.
Bahrain juga tidak ragu bermain penuh trik, dan keras cenderung kasar untuk menghentikan Timnas Indonesia.
Tembakan pemain Timnas Indonesia ke gawang Bahrain dibuat nol sepanjang babak pertama.
Timnas Indonesia beruntung memiliki Maarten Paes yang berhasil memblok tembakan keras Ali Madan di menit 41 di jarak ideal.
Pada ujung babak pertama, Timnas Indonesia bisa menyamakan kedudukan lewat Ragnar Oratmangoen.
Umpan silang di sisi kiri pertahanan Bahrain diteruskan Mees Hilgers dengan lututnya ke arah Ragnar Oratmangoen.
Dari jarak dekat, Oratmangoen menceploskan bola ke gawang Bahrain dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Bahrain sempat melepaskan tendangan bebas leat Marhoon di akhir babak pertama.
Namun tembakannya tipis di atas mistar Paes.
Babak pertama berakhir imbang 1-1.
Pada babak kedua Shin Tae-yong memasukkan Eliano Reijnders dan Rizky Ridho.
Mereka menggantikan Sandy Walsh dan Jordi Amat.
STY juga memasukkan Marselino Ferdinan menggantikan Malik Risaldi.
Peluang Indonesia terjadi di menit 74 saat Marselino meliuk-liuk melewati pemain Bahrain hingga dijatuhkan di tengah lapangan.
Namun bola menuju ke Tom Haye yang memberikannya kepada Rafael Struick, sedikit di luar kotak penalti.
Rafael Struick sedikit menggiring bola masuk ke dalam kotak penalti dan kemudian melepaskan tembakan untuk mengulang gol spektakulernya ke gawang Korea Selatan di Piala Asia U23 2024.
Tendangan lengkung Struick sukses menjebol gawang kiper Bahrain Ebrahim Lutfallah tepat di sudut.
Skor berbalik jadi 1-2, untuk keunggulan Timnas Indonesia.
Struick punya kesempatan lagi untuk mencetak gol lewat umpan Oratmangoen di menit ke 77, tetapi bisa diamankan kiper Bahrain.
Sebaliknya, Bahrain juga membuahkan peluang dengan tendangan kaki kiri Komail Al Aswad di menit 79 namun Paes mampu menangkapnya.
Bahrain berupaya mengejar ketertinggalan di akhir laga.
Mereka punya peluang ketika Witan Sulaeman melakukan pelanggaran di depan kotak penalti di menit kedua masa injury time.
Namun, tembakan Marhoon melebar.
Ketika perpanjangan waktu mencapai menit 98, sementara tambahan waktu hanya 6 menit, Bahrain mendapat tendangan sudut.
Bahrain berhasil menyamakan kedudukan, lewat Marhoon yang muncul dari belakang.
Laga berakhir dengan skor 2-2.
Timnas Indonesia nyaris menang dan gagal mendapatkan 3 poin pertama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahrain Vs Indonesia, STY Pahami Mengapa Skuad Garuda Marah Usai Laga"
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News