Kasus DBD Terus Melonjak, Generasi Muda Dilibatkan Dalam Inovasi pencegahan DBD

Penulis: LilisSetyaningsih
Editor: Junianto Hamonangan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMA Plus Pembangunan Jaya Tangerang Selatan raih juara 1 ajang ADVA/JA Dengue Players Challenge Indonesia

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) menjadi isu kesehatan masyarakat Indonesia yang semakin urgen saat ini. 

Hingga pekan ke-22 tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI telah mencatat 119.709 kasus demam berdarah dengan 777 kematian di 34 provinsi di Indonesia.  

Angka ini melonjak drastis hingga tiga kali lipat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Situasi ini mendorong pengembangan upaya penanganan demam berdarah dengue yang kian inovatif dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue harus dilakukan segala penjuru. Terutama para generasi muda.

Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Asia Dengue Voice and Action Group (ADVA), dengan dukungan PT Takeda Innovative Medicines (Takeda) dan Kementerian Kesehatan RI, mengimplementasikan Dengue Slayers Challenge, sebuah terobosan baru dalam edukasi penanganan demam berdarah dengue (DBD) bagi generasi muda. 

Sejak Februari 2024, program ini telah berhasil meningkatkan pemahaman 123 siswa SMA/SMK dari 17 kota/kabupaten di Indonesia mengenai demam berdarah dengue serta memberdayakan mereka untuk mengembangkan 41 solusi inovatif pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue di komunitas mereka. 

Hasilnya, para siswa sukses menggagas beragam ide brilian, seperti aplikasi seluler yang dapat memberi notifikasi area penularan DBD, program edukasi berbasis proyek yang berkolaborasi dengan pemerintah, serta buku interaktif edukasi DBD untuk anak-anak.

dr. Agus Handito, S.K.M., M.Epid., Tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyambut baik hadirnya program Dengue Slayers Challenge.

“Aksi individu dan kolektif dari komunitas sangat dibutuhkan untuk mengurangi kasus infeksi dengue hingga mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030," ujar dr. Agus kepada Wartakotalive.com, Selasa (9/7/2024).

Baca juga: Dapat Rekomendasi dari NasDem di Pilkada, Andra Soni-Dimyati Siap Bikin Banten Kejar Ketertinggalan

"Inisiatif ini selaras dengan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, khususnya dalam aspek peningkatan keterlibatan masyarakat dan pengembangan inovasi," imbuhnya.

Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia menjelaskan, generasi muda, dengan potensi dan semangat yang dimiliki, perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat. 

Melalui program ini, para siswa memperoleh pengalaman pertama mengeksplorasi demam berdarah dengue secara komprehensif sekaligus kesempatan mentransformasi aspirasi mereka menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat. 

Selama proses pembelajaran dan pengembangan ide, mereka juga mengasah keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan, seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.

Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr., SpA(K), ADVA Steering Committee for Indonesia mengungkapkan, “Sebagai kelompok kerja ilmiah di kawasan Asia yang reguler berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai pengendalian demam berdarah dengue, inisiatif ini menjadi wujud nyata dari salah satu fokus kerja kami dalam meningkatkan partisipasi dan edukasi masyarakat," paparnya.

Halaman
12

Berita Terkini