Pemilu 2024

Terungkap! Ini Lobi-lobian PKS kepada Anies Baswedan Jika Ingin Diusung di Pilkada DKI Jakarta

Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Editor: Dwi Rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta membocorkan lobi-lobian yang dilakukan partai terkait pencalonan Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta pada November 2024 mendatang.

Diketahui, PKS memberikan dua tawaran kepada Anies sebelum resmi diusung sebagai Bacagub Jakarta.

Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) mengatakan, tawaran pertama Anies harus masuk PKS secara resmi dan menyatakan bergabung dengan PKS.

Jika Anies berkenan bergabung maka sosok seutuhnya akan menjadi representasi dari PKS.

"Jadi dia bisa memilih Wakil Gubernur dari mana-mana, terserah. Itu pilihan pertama kalau pak Anies mau diusung PKS, Pak Anies harus masuk PKS," ujar MTZ pada Rabu (26/6/2024).

MTZ melanjutkan, pilihan kedua adalah jika Anies tak mau jadi kader partai maka PKS akan mencarikan Cawagub dari kadernya sendiri.

Melihat situasi sekarang, Anies kemungkinan mengambil pilihan kedua, yakni tidak menjadi kader sehingga sosok pendampingnya dipilih PKS.

"Boleh Pak Anies nggak usah masuk PKS tapi, Cawagub nya harus dari PKS gitu. Nah kayaknya ini Pak Anies memilih pilihan kedua, dan kemudian ya sudah, karena DPP sudah menawarkan itu kemudian pak Anies memilih yang kedua, maka diduetkan (dengan Sohibul), begitulah yang saya dengar," katanya.

Baca juga: Kawinkan Anies dan Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024, PKS Coret Nama Kaesang

Baca juga: Sukses Buldoser Ratusan Kios Pedagang, Pemkab Bogor Bakal Bongkar Vila Tak Berizin di Kawasan Puncak

Namun demikian, MTZ menyadari peta politik di Tanah Air memang cenderung dinamis.

Artinya bisa berubah sewaktu-waktu tergantung negosiasi dan lobi politik yang terjadi antarapartai politik.

"Politik pasti bisa berubah, tapi kelihatannya kalau yang ini sih, sudah cukup bagus yah duet AMAN seperti ini yah, Anies Baswedan-Shoibul Iman, disingkat AMAN. Yah mudah-mudahan sih tidak mendahului takdir Allah tapi kami optimis bisa memenangkan Pilkada di Jakarta," jelasnya.

"Tinggal koalisi yang ini yah, koalisi dengan partai lain agar bisa berkoalisi. Karena nggak cukup yah kalau hanya mengandalkan kursi dari PKS sendiri," sambungnya.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta ini berjanji, para pengurus dan kader partai akan mulai mensosialisasikan duet AMAN kepada masyarakat.

Selain itu, PKS Jakarta terus mematangkan komunikasi dan menawarkan duet ini kepada calon mitra koalisi di Pilkada Jakarta.

"DPW PKS intens komunikasi dengan DPW/DPD dari partai-partai lain, dan itu sudah dilakukan dari jauh-jauh hari," tuturnya.

Menurut dia, ada ragam cara yang dapat dilakukan PKS untuk memperkenalkan figur Sohibul Iman kepada masyarakat Jakarta.

Salah satunya konsolidasi struktur kader PKS dari atas sampai bawah terkait sosok Sohibul Iman.

"Prinsip sami'na wa atho'na (kami dengar dan patuh) masih tetap dipegang erat. Jadi instruksi dari atas insyaAllah akan sampai ke bawah dengan segera dan kemudian dilaksanakan," pungkasnya. 

Kawinkan Anies dan Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024, PKS Coret Nama Kaesang

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS memutuskan Mohamad Sohibul Iman untuk maju sebagai bakal Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta.

Namun, hanya berselang beberapa hari, keputusan PKS berubah.

PKS menetapkan Anies Baswedan sebagai Cagub DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

Sohibul Iman sendiri didapuk sebagai Cawagub DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan.

"DPP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal cagub dan Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta," kata Syaikhu dalam acara Sekolah Kepemimpinan Partai PKS di Grand Sahid Hotel, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (25/6/2024).

Dikutip dari Kompas.com, Ia menuturkan, hal itu diputuskan usai mendengar beragam aspirasi dan masukan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS.

Syaikhu mengaku, DPP sudah menerima surat dari struktur DPW PKS DKI Jakarta, yang sudah mengusulkan nama-nama calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta ke DPP PKS.

"Surat itu meminta agar merestui, menyetujui, dan menetapkan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta," kata dia.

Baca juga: Nama Putra Jokowi Muncul Bila PKS Gandeng Partai Nasionalis di Pilgub DKI Jakarta, Sohibul-Kaesang?

Baca juga: Tak Sepopuler Anies, PKS Bakal Kerja Keras Sosialisasikan Sohibul Iman sebagai Bacagub DKI Jakarta

Di sisi lain, PKS juga mendengarkan usulan dari para tokoh ulama, habaib, tokoh-tokoh lintas agama bahkan yang datang ke DPP PKS, para agamawan, para cendekiawan serta masyarakat di DKI Jakarta.

Ia menyebutkan, PKS juga mempertimbangkan segala aspek calon pemimpin yang baik.

"Nama-nama yang kemudian dibahas dalam rapat DPP, bahkan aspek-aspek yang jadi pertimbangan utama adalah calon yang memiliki pengalaman kepemimpinan yang baik di eksekutif maupun di legislatif, rekam jejaknya terlihat baik, memiliki kredibilitas, dan memiliki kapasitas," ujar Syaikhu.

Keputusan PKS tersebut diyakini menutup peluang koalisi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sebelumnya, koalisi PKS-PSI digadang-gadang terwujud, mengingat PKS memiliki 18 kursi DPRD DKI Jakarta dan PSI yang memiliki 8 kursi DPRD DKI Jakarta.

Tak hanya melewati syarat ambang batas pencalonan kepala daerah, koalisi PKS dengan partai nasionalis diperlukan untuk menggandeng kalangan minoritas di Jakarta.

Imbauan Agar PKS menggandeng partai nasionalis sebelumnya disampaikan Wakil Sekrestaris Jenderal (Wasekjen) Partai demokrat, Jansen Sitindaon.

Lewat status twitternya @jansen_jsp pada Senin (24/6/2024), dirinya menyampaikan selamat kepada PKS dan Sohibul Iman atas hal tersebut.

"Selamat utk teman2 PKS. Harus diakui hebat memang CV, pendidikan & karier pak Sohibul ini," tulis Jansen.

Walau begitu, dirinya menganjurkan kepada PKS untuk menggandeng partai nasionalis untuk bisa memenangkan Jakarta.

Tujuannya, agar 2,5 juta warga Jakarta yang masuk dalam kelompok 'minoritas' tidak alergi terhadap PKS yang notabene partai muslim.  

"Agar kelompok 'minoritas' yg populasinya 2,5 juta di Jakarta tidak takut milih beliau, PKS memang harus ngajak partai Nasionalis. Selain utk mencukupi 5 kursi yg PKS masih kurang utk maju," ungkap Jansen.

Digeser Anies Baswedan, Ini Tanggapan Sohibul Iman  

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menanggapi keputusan partai yang menunjuk Anies Baswedan maju sebagai Cagub dari PKS.

Dirinya yang didapuk sebagai pendamping Anies mengaku siap bertarung pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Insya Allah kita siap bertarung secara suportif, secara fair, insya Allah," kata Sohibul di Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (25/6/2024).

Sohibul menyatakan, kesiapan bertarung di Jakarta merupakan kebaikan bagi warga Jakarta agar mendapat pemimpin yang baik.

Ia pun mengaku tidak punya persiapan khusus untuk mengikuti kontestasi ini.

"Saya katakan saya tidak punya persiapan khusus apa-apa, tetapi sebagai kader partai apalagi PKS tentu ditugaskan siap. Jadi enggak ada masalah kalau rakyat Jakarta percaya pada kami, ya tentu kami memimpin," kata Soohibul dikutip dari Kompas.com.

Ia juga mengaku tidak takut berhadapan dengan sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju pada Pilkada Jakarta 2024, misalnya mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami.

Sohibul menyatakan, partai politik punya hak untuk mencalonkan siapapun yang dianggap mumpuni.

Ia pun mengapresiasi dan menghormati jika Ridwan Kamil maju dalam Pilkada DKI.

"(Lawan Ridwan Kamil) Enggak ada masalah, dalam pertandingan enggak usah takut ya kan? Ya kita bertanding saja," ujar dia.

PKS Ingin Tutup Peluang Cawagub Anies Berasal dari PDI-P

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyatakan akan memperjuangkan pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta.

Hal ini sekaligus menutup peluang PDI-P mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Anies Baswedan, jika memutuskan untuk berkoalisi dengan PKS dan partai berpotensi lain, seperti Nasdem dan PKB.

"Insya Allah ini yang akan kita perjuangkan sampai pendaftaran di KPUD," kata Syaikhu di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Syaikhu menuturkan, diusungnya Sohibul yang merupakan kader PKS untuk mendampingi Anies di Pilkada merupakan amanah musyawarah nasional (munas) kelima sejak ia dilantik sebagai presiden partai.

Ia mengaku berupaya menjalankan amanah tersebut semaksimal mungkin.

"Memang memberikan amanah untuk berusaha seoptimal mungkin menjadikan kader-kader kepemimpinan baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah," jelas Syaikhu.

Adapun untuk melanggengkan pemasangan ini hingga terdaftar di KPUD, pihaknya mengajak Partai Nasdem dan PKB berkoalisi.

Koalisi ini merupakan koalisi yang sama dalam mengusung Anies di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

PKS kata dia, secara khusus telah bersilaturahmi bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Menurutnya, Surya Paloh menerima dengan baik kedatangan PKS dan memberikan sinyal positif atas pemasangan ini. Kerja sama dengan partai lain diperlukan lantaran jumlah kursi PKS di DKI Jakarta masih kurang.

"Jumlah kursi kita yang dimiliki belum memenuhi syarat untuk mencalonkan sendiri, baru 18, syarat pencalonan 22. Jadi masih kurang 4 kursi lagi. Oleh karenanya saya terus membangun komunikasi politik dengan Partai Nasdem," tuturnya.

Di sisi lain, PKS membuka peluang PDI-P bergabung dengan koalisi. Terlebih, dinamika politik di Tanah Air menjelang Pilkada masih sangat cair.

"Iya sangat mungkin. Kalau kita tadi akan mengajak berbagai partai, juga yang lain untuk mengusung pasangan ini," tandas Syaikhu.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Berita Terkini